"Kami berharap persabatan Tiongkok-Indonesia akan terus memperdalam dan menghasilkan banyak hal," ungkapnya.
Rumah Sakit Huoshenshan dibangun berdasarkan pada model perawatan SARS Beijing pada 2003.
Rumah sakit ini membutuhkan setidaknya lebih dari 7 ribu pekerja yang terdiri dari tukang kayu, tukang ledeng, dan tukang listrik.
Ribuan pekerja itu mengoperasikan lebih dari 800 peralatan secara bersamaan demi mengejar deadline.
Mereka bekerja secara bergiliran untuk menyelesaikan pembangunan.
Bahkan, ada beberapa pekerja yang hanya sempat tidur selama empat jam sehari.
Rumah sakit ini didirikan di atas tanah seluas 33.900 meter persegi.
Sekitar setengah dari bangunan ini digunakan sebagai ruang isolasi dengan 1.000 tempat tidur.
Bangunan ini juga memiliki 30 unit perawatan intensif dan unit tambahan seperti pengendalian infeksi, inspeksi, hingga radiologi.