Di Balai Peringatan Pembantaian Nanjing, wisatawan dapat membaca informasi multibahasa di dinding atau melihat pameran lain dengan mengklik ikon video.
Hal-hal ini membuat wisata virtual terasa seperti sungguhan.
Wisatawan juga dapat membesarkan layar untuk melihat wajah tiap prajurit terracotta secara detail di Museum Situs Makam Kaisar Qinshishuang, Xi'an, Provinsi Shaanxi, China.
Bahkan, kota di mana virus corona yang baru nampak pertama kali, Wuhan, Provinsi Hubei, juga mengunggah pameran daring untuk memuaskan dahaga pengetahuan para wisatawan yang ingin mempelajari kekayaan sejarahnya.
Pameran daring ini mencakup rumah bata merah yang menjadi Situs Komite Pusat CPC dan Museum Pemberontakan Wuchang pada Revolusi 1911 yang bermula di Wuhan.
Revolusi tersebut akhirnya menggulingkan sistem imperial China, cikal bakal pemerintahan China masa kini.
Wisatawan juga dapat melihat-lihat berbagai lukisan dinding dan pahatan khas Dunhuang, serta fosil dinosaurus di Museum Mongolia Dalam, kota Hohhot, China.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Imbas Virus Corona, China Buka Pameran Daring di Museum-museum"
(*)