Baca Juga: Unggah Foto Seksi Pakai Handuk Kimono di Kamar Mandi, Kaki Aaliyah Massaid Justru Bikin Salfok?
Sayangnya, sejak hari itu pula perhiasan Lina ikut raib dibawa kabur Iwan.
"Suruh beli gentong, enggak tahu untuk apa. Dimasukin (perhiasan) ke gentong. Bulan 12 enggak ada (perhiasannya hilang), sampai bulan satu, dua, sampai bulan empat ditelepon katanya nanti dianterin," ungkap Utisah.
Geram karena perhiasaannya raib, Lina bahkan sempat melaporkan kasus ini ke polisi meski kemudian diurungkannya.
Kesal karena pihak Iwan tak kunjung bertanggung jawab, Lina nekat memecahkan gentong yang dulu diisinya dengan perhiasan Rp 2 miliar miliknya.
Namun nihil, karena ketika dipecahkan gentong tersebut telah kosong melompong.
"Di rumah makan adu mulut, cekcok. Teddy bilang ke Iwan mana emas? Kata Teddy yaudah mundur dulu, cabut perkara. Sampai ujung-ujungnya gentong itu dipecahin saking pusingnya almarhum,” kenang Utisah.
Setali tiga uang dengan Utisah, adik Lina Jubaedah bernama Yani mengaku kesal kepada Teddy dan masih menunggu itikad baik darinya.
"Kesal ada, kita menanyakan soal emas almarhum bukan kepentingan keluarga. Itu kan haknya anak-anak. Yang kerja banting tulang kan ayahnya, masa yang menikmati orang lain? Yang diperjuangkan bukan uang sedikit. Kita dari keluarga menunggu itikad baiknya (Teddy)," kata Yani.
Mengenai harga perhiasan milik almarhum Lina Jubaedah, Yani mengungkap bahwa mantan istri Sule itu yang telah menghitungnya sendiri.
"Almarhum hitung, dia sendiri yang bilang kurang lebih (harganya) Rp 2 miliar," pungkas Yani.
Baca Juga: Lina Meninggal Dunia, Icha Mantan Istri Teddy: Saya Turut Berdukacita..
(*)