Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Tak banyak yang tahu jika pelawak Parto Patrio memiliki anak gadis yang juga terjun ke dunia entertainment.
Amanda Caesa Addiva, putri Parto yang berusia 17 tahun itu merupakan seorang penyanyi.
Namun di balik kesuksesan yang diraih Amanda Caesa, Parto rupanya sempat mengasingkan sang anak setelah lahir.
Hal itu ia lakukan lantaran masih mempercayai tanggalan Jawa.
Pengakuan itu disampaikan sang pelawak belum lama ini saat jadi bintang tamu di sebuah acara talkshow yang dipandu oleh Robert Harianto.
Momen tersebut pun terekam dalam tayangan di kanal YouTube Perspektif Metro TV, seperti dikutip Grid.ID dari video yang dipublikasikan pada Rabu (5/2/2020).
Baca Juga: Dipenuhi Luka Lebam, Penemuan Jasad Petani Tanpa Mata Hebohkan Warga Tasikmalaya
"Saya orang Jawa. Tapi bukan jawa banget yang harus mengerti dengan adat yang gimana-gimana," terangnya.
"Cuma kalau orang Jawa menikah itu kan ada itung-itungan harinya, ya kayak wage, pon, kliwon, pahing. Nah itu harus diitung gitu kan," imbuhnya.
"Nah ini juga satu kepercayaan yang boleh percaya boleh enggak, anak sama bapak wetonnya gak boleh (hari) sama," sambungnya.
"Nah Caca sama saya itu hari kelahirannya sama, Senin Pon. Dan dalam adat Jawa, itu gak boleh," tandasnya.
Putrinya itu diketahui lahir melalui operasi caesar.
Namun saat disinggung mengenai alasan mengapa tak pilih hari kelahiran, Parto mengaku tak sempat berpikir sampai sana, "Kita gak kepikiran ke situ".
Mengetahui fakta tersebut, begitu pulang dari rumah sakit Caca langsung diboyong dan dibawa pulang mertuanya.
Namun tak lama, Parto memberikan sejumlah uang kepada sang mertua untuk menebus bayinya.
Hal itu menjadi satu-satunya cara yang terlintas dibenaknya pada saat itu.
Baca Juga: Damayanti Noor Sudah Minta Dimakamkan Satu Liang Lahat dengan Chrisye Sejak Dua Tahun Lalu
"Satu-satunya cara adalah begitu selesai melahirkan dan pulang dari rumah sakit bersalin, Caca dibawa sama ibu mertua ke rumahnya," kenangnya.
"Nah kita nyusul belakangan. Sampai di sana, 'Assalamualaikum. Bu, anaknya boleh gak saya ambil?" imbuhnya.
"Mertua memperbolehkan, akhirnya saya ganti dengan uang Rp 100 ribu atau berapa gitu saya lupa, baru saya bawa pulang," jelasnya.
(*)