Laporan Wartawan Grid.ID, Hananda Praditasari
Grid.ID - Pembunuhan di Thailand pada Sabtu (8/2/2020) telah menewaskan 29 orang.
Insiden ini terjadi di pusat perbelanjaan di Korat, Thailand.
Sersan Mayor Jakrapanth Thomma adalah pelaku di balik penembakan brutal ini.
Penyerangan yang dia lakukan menjadi ramai diperbincangkan di Twitter pada Minggu (9/2/2020), dalam tagar #PrayForThailand.
Baca Juga: Sempat Bersitegang Sampai Stress, Istri Tak Mau Kunjungi Rio Reifan di Penjara Selama 1 Bulan!
Dikutip dari Kompas.com, hingga Minggu (9/2/2020) sore pukul 17.46 WIB, setidaknya sudah ada lebih dari 25 ribu Tweet dengan tagar tersebut.
Jakrapanth telah menembak beberapa orang termasuk komandan dan rekan sesama tentaranya. Rangkaian penembakan yang ia lakukan ini dimulai dari kamp militer Thailand di daerah Nakhon Ratchasima.
Jakapanth juga menyerbu gudang penyimpanan senjata untuk mengambil senjata jenis HK33 dan sejumlah amunisi sebelum melakukan aksinya.
Dikutip dari Tribunnews.com, wakil kepala polisian mengatakan tersangka memiliki latar belakang sebagai penembak jitu.
Selain itu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Lt. Gen. Kongcheep Tantravanich juga mengatakan hal yang sama. "Kemampuan Jakapanth dalam menembak lebih dari perwira manapun," ujar juru bicara Lt. Gen. Kongcheep Tantravanich.
Belum jelas motif tersebut namun, Jakapanth telah membawa kabur emas senilai sekitar 635.000 baht atau Rp 200 juta.
Saat Jakrapanth berhasil dibekuk tim, polisi sempat bernegoisasi dengannya untuk menyerahkan diri.
Dilansir BBC, pelaku sempat mengunggah di media sosialnya dan menanyakan apakan ia harus menyerahkan diri.
Sebelum itu Jakrapanth juga menggunggah gambar pistol dengan caption seolah dirinya ikut berduka.
"Hati kami bersama dengan para korban, keluarga, dan masyarakat yang terdampak tragedi ini di Thailand," tulis Jakrapanth.
Sayangnya unggahan tersebut telah ditarik oleh Facebook.
Kini pelaku penembakan dan perampokan brutal telah ditembak mati.
Operasi penembakan tersebut melibatkan ratusan personil militer.
(*)