"Jadi pemaksaan itu terjadi pas ketika saya diterima lamaran (oleh istri kedua)," ujar Abah Cijeungjing.
"Pas begitu diterima lamaran, saya berniat mundur. Karena ana (saya) gak tega sama Umma, gak tega dengan diri sendiri juga," lanjutnya.
Karena menurutnya, keinginan seorang laki-laki biasanya akan menurun ketika sang istri justru mendukung niatnya poligami.
"Ketika semakin istri meridhoi, sebenarnya hati kita itu semakin gak mau," tuturnya.
"Jadi Umma itu marah sama saya bukan karena mau dipoligami, tapi marah karena saya justru mau mundur," lanjut Ulama.
Baca Juga: Video Viral: Tak Terima Ditilang, Seorang Pria Marah dan Cekik Polisi, Begini Nasibnya Sekarang
Bahkan Abah Cijeungjing juga mengatakan bahwa dirinya sempat menghilang selama 2 hari setelah lamaran.
"Kan begitu diterima lamaran, ana tuh menghilang dua hari dari peredaran," ungkapnya.
"Jadi ana nyetir sendiri selama 8 jam kan. Nah itu dua hari gak pulang," sambungnya.
Abah Cijeungjing menjelaskan bahwa proses pencarian istri kedua oleh Umma ini sebenarnya telah dilaksanakan sejak 2 tahun lalu.
"Jadi sebenarnya kita sudah sepakat tentang ini sejak 2 tahun lalu. Umma pun mencari yang kedua ini juga udah 2 tahun," jelasnya.
Sebelum bertemu dengan istri kedua ini, sempat terdapat 5 calon istri yang dicarikan Umma namun tidak cocok.
"Ada mungkin sampai 5 orang," ungkapnya.
(*)