Find Us On Social Media :

Sempat Bikin Geger Soal Prediksi Virus Corona yang Tak Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes Beri Tanggapan: Penelitian Harvard Itu Model Matematik

By Nesiana Yuko Argina, Senin, 10 Februari 2020 | 20:27 WIB

Sempat Bikin Geger Soal Prediksi Virus Corona yang Tak Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes Beri Tanggapan: Penelitian Harvard Itu Model Matematik

Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina

Grid.ID - Seperti yang publik ketahui, saat ini Indonesia masih dinyatakan bebas dari virus corona.

Namun kabarnya, ada peneliti dari Harvard yang memprediksi bahwa sebenarnya kasus infeksi virus corona ini juga terjadi di Indonesia dan Thailand.

Hal itu lantaran lokasi kedua negara ini dekat dengan Wuhan, Tiongkok.

Baca Juga: Bikin Ulah di Tengah Gegernya Virus Corona, Wanita Asal Wuhan Ini Dicokok Polisi Usai Ludahi Pintu Tetangga dalam Kegelapan Malam, Tak Sadar Kelakuannya Kepergok CCTV!

Prediksi ini tentu membuat para ahli khawatir jika mungkin saja virus corona atau novel coronavirus penyebarannya tak terdeteksi.

Statement itu rupanya mengundang komentar dari Kepala Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siswanto.

"Penelitian Harvard itu model matematik untuk memprediksi dinamika penyebaran novel corona virus berdasarkan seberapa besar orang lalu lalang," ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/2/2020).

Baca Juga: Nyaris Gagal Nikah Gara-gara Virus Corona, Pasangan Asal Natuna Ini Pasrah Sampai Buang Sayur dan Telur untuk Resepsi: Ya Mau Gimana Lagi...

Siswanti juga menyebutkan, jika berdasarkan hitungan matematis tersebut, seharusnya ada 6-7 kasus positif virus corona di Indonesia.

Namun ia menegaskan, bahwa sampai hari ini belum ada satu kasus pun yang dinyatakan positif corona.

Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan di laboratorium Litbang Kemenkes.

Baca Juga: Pasien Terinfeksi Virus Corona di Tiongkok Mengaku Diberi Makan Daging Kura-kura, Diyakini Ampuh Menyembuhkan Penyakit!

"Kalau diprediksi, harusnya ada 6 kasus. Ternyata sampai hari ini tidak ada. Ya harusnya justru kita bersyukur. Kita sudah teliti dengan benar. Itu (penelitian ahli Harvard) hanya prediksi saja," sambungnya.

Saat ini dari 62 kasus, Kemenkes sudah melakukan uji laboratorium terhadap 59 kasus.

Tak satu pun dari spesimen tersebut positif corona, sementara 3 spesimen lainnya masih diteliti.

Baca Juga: Bukan Ular, Terungkap Hewan yang Jadi Perantara Virus Corona dari Kelelawar ke Manusia

Sementara itu melansir laman Banjarmasin Post, data per hari ini, Senin (10/2/2020), 910 orang tercatat meninggal dari 40.553 orang positif terinveksi virus corona secara global.

Diberitakan sebelumnya, jumlah kasus virus corona Wuhan yang diprediksi ada di Indonesia dan Thailand jauh dari perkiraan ilmuwan.

Jika hal tersebut benar adanya, maka ada potensi epidemi lebih besar dari yang saat ini terjadi.

Baca Juga: Museum Sepi Akibat Wabah Virus Corona, China Buka Pameran Daring

"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard TH Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi terbaru yang diunggah di medRxiv.

"Sementara Thailand melaporkan 25 kasus, saya pikir sebenarnya lebih banyak dari itu," imbuhnya.

"Kasus yang tidak terdeteksi di negara mana pun berpotensi menyebarkan epidemi di negara-negara tersebut," tandasnya seperti dilansir Grid.ID dari VOA News pada Jumat (7/2/2020).

Baca Juga: Mengenal Huang Xiqiu, Arsitek Kelahiran Indonesia yang Bangun RS Khusus Virus Corona di Wuhan, Dikenal Cerdas Sejak Sekolah!

Penelitian itu didasarkan pada perkiraan jumlah rata-rata penumpang pesawat yang terbang dari Wuhan ke kota-kota lain di seluruh dunia.

Menurut Lipsitch, lebih banyak penumpang mungkin akan berarti lebih banyak kasus.

(*)