Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Tidak selamanya poligami berakhir bahagia.
Buktinya, seorang istri tua di Lampung ini justru jadi sering terlibat cekcok setelah suaminya berpoligami.
Hingga pada akhirnya, ia ditemukan tewas dibunuh setelah meminta suaminya memilih antara dia atau istri muda.
Kabar ini pun telah dikonfirmasi oleh Direktur Dittkrimum Polda Lampung, Kombes M Barly Ramadani saat dihubungi, Minggu (09/02/2020).
“Salah satu latar belakang pembunuhan itu berkaitan dengan kisruh di rumah tangganya seputar praktik poligami yang dilakukan oleh pelaku,” katanya seperti yang dikutip Grid.ID dari TribunCirebon.com.
Lebih lanjut, ungkap Barly, kisruhnya rumah tangga korban dan pelaku dilatar belakangi masalah ekonomi.
Baca Juga: Jawaban Rano Karno Terkait Peluang Poligami Doel dengan Tokoh Sarah dan Zaenab
Pasalnya, korban bernama Anis Suningsih (34) ini dikatakan hidup nelangsa dengan anak-anaknya.
Sementara, sang istri muda justru hidup makmur berdua dengan suaminya, Handoko, tanpa kehadiran anak.
"Selain masalah poligami, juga ada faktor desakan ekonomi. Korban hidup sulit dengan tiga anak, sedangkan istri kedua hidup mapan tanpa anak,” katanya lebih lanjut.
Kronologi Kejadian
Disebutkan Kombes Barly, kejadian pembunuhan ini berawal dari keributan besar antara korban dan pelaku.
Pelaku yang saat itu baru pulang dari Aceh usai menemui istri mudanya disebut ditodong pertanyaan 'pilih istri muda atau aku'.
Pelaku yang kesal akhirnya bersama dengan saudara dan adik sang istri muda membuat rencana pembunuhan.
Mereka adalah NC, YP, S, dan P.
Rencana pembunuhan ini pun dilakukan tersangka pada Rabu (05/02/2020) petang.
Saat itu, tersangka menelpon korban dan memintanya menjemput di pangkalan ojek dekat kebun jagung.
Korban yang tidak mengetahui rencana jahat suaminya ini pun langsung bergegas pergi.
Padalah NC dan lainnya sudah menunggu di kebun jagung untuk menghajar korban dengan sebilah kayu.
"Saat korban terjatuh, Handoko mengeksekusi dengan menikam korban," terang Kombes Barly seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Pura-pura Menangis
Untuk menghilangkan jejaknya, pelaku bersama saudara dan adik istri muda membawa lari harta benda korban.
Hal ini dimaksudkan untuk mengecoh orang sehingga menduga korban dibunuh oleh begal.
Selain itu, Handoko pun berakting syok dan menangis saat melihat jasad istrinya di RS Airan.
Namun hal ini justru membuat aksinya dicurigai dan akhirnya ketahuan.
Pasalnya dia sudah berada di rumah sakit tanpa pemberitahuan dari pihak keluarga.
"Nggak ada yang ngasih kabar (kepada Handoko) kalau Mbak Ning dibegal dari keluarga sini," kata Ari Indah Palupi, adik korban.
(*)