Grid.ID - Karen Pooroe tak sanggup menahan kesedihannya saat menyaksikan tubuh sang anak, Zefania Carina sudah tak bernyawa.
Pergi ke ruang jenazah, Karen Pooroe akhirnya beranikan diri untuk membuka kain yang menutup tubuh anaknya.
Saat melihat sang anak sudah tak bernyawa, hati Karen Pooroe sangat hancur.
Seperti diketahui, penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol ini baru saja kehilangan anak semata wayangnya.
Zefania Carina dikabarkan mengembuskan napas terakhirnya karena jatuh dari balkon apartemen tempat tinggal ayahnya pada Jumat (7/2/2020) sekira jam 10 malam.
Sebelum kejadian tersebut, Karen dan Arya Satria Claproth memang sudah berpisah selama 1,5 tahun.
Bahkan dugaan KDRT yang dilakukan oleh Arya pada Karen sempat mencuat beberapa waktu lalu.
Perseteruan pun semakin memanas saat Karen tidak diperbolehkan untuk bertemu anaknya, Zefania Carina, yang telah 6 bulan lamanya dirampas darinya.
Sejak saat itu, Karen terus berjuang untuk bisa bertemu dengan anak semata wayangnya yang dibawa oleh Arya.
Namun Karen akhirnya hanya bisa memeluk anaknya dalam kondisi sudah tak bernyawa.
Karen pun menceritakan kronologi saat dirinya pertama kali bertemu anaknya di ruang jenazah.
Hal ini terungkap saat ia menjadi bintang tamu di acara Hotman Paris Official.
"Setelah saya buka, dia balik ke pelukan saya tapi sudah nggak ada (meninggal). Saya langsung tidur di sebelahnya, saya langsung naik ke tempat dia dibaringkan," ungkap Karen tersendat seperti dikutip Grid.ID dari Youtube Hotman Paris Show, Kamis (13/2/2020).
Penuh emosional, Karen kemudian memeluk erat anaknya sambil memukul-mukul dirinya sendiri seakan tak percaya hal yang terjadi.
"Saya peluk dia, saya bilang, 'Tuhan,' saya pukul-pukul diri saya sendiri, 'ini mimpi kan Tuhan? Ini nggak bener'," lanjutnya tersedu-sedu.
Baca Juga: 15 Tahun Berkarya di Industri Entertainment, Nikita Willy Persembahkan Bisnis Emas untuk Fans
Setelah itu, Karen Pooroe pun jatuh pingsang berkali-kali lantaran tak bisa menahan kesedihan yang terlalu mendalam.
Ia pun sampai melarang pendeta untuk datang mendoakan anaknya.
"Saya bilang, no! Saya yang akan berdoa untuk anak saya," tuturnya menceritakan kejadian saat itu.
(*)