Find Us On Social Media :

Mulai dari Suara Mistis Hingga Bau Menyengat, Inilah Petunjuk yang Mengungkap Penemuan Jasad Siswa SD Korban Pedofilia di Banjarnegara

By Arif Budhi Suryanto, Kamis, 13 Februari 2020 | 19:25 WIB

Polisi melakukan olah TKP penemuan jasad siswa SD di Banjarnegara berinisial MR pada Senin (03022020) malam

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Seorang siswa SDN Prigi 2 Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara berinisial M (13) akhirnya berhasil ditemukan setelah menghilang selama tiga hari.

Jasad korban ditemukan di kebun milik tersangka KR setelah melalui proses yang cukup pelik.

Pasalnya selama berhari-hari dicari menyusuri kebun-kebun di desa yang mungkin dilintasi korban, tak ada satu petunjuk pun yang didapat.

Hingga pada akhirnya di pencarian hari keempat, sebuah tim yang beranggotakan sekitar 10 orang mulai menemukan titik terang.

Baca Juga: Satu Orang Tewas Tersambar Petir di Sukoharjo, Mbak You Langsung Beri Peringatan Kepada Masyarakat Indonesia: Waspada dengan Keluarga dan Lingkungan!

Itu pun setelah adanya petunjuk-petunjuk mistis yang membuat sebagian anggotanya bergidik ngeri lalu kabur.

Pasalnya suasanya sore itu begitu sepi saat tiba-tiba terdengar suara bocah memanggil-manggil, entah dari mana.

Ditambah adanya bau yang menyebar membuat suasana mulai terasa mistis dan mencekam.

"Takut terus pada pulang," terang tim lain, Nijo, seperti yang dilansir Grid.ID dari TribunJateng.com.

Baca Juga: Tak Jago Gombal, Ternyata Begini Sikap Atta Halilintar Kalau Lagi Bareng Aurel Hermansyah: Nggak Bisa Romantis, Males!

Nijo yang menilai adanya petunjuk dibalik kejadian ini tak lantas kabur, ia justru kembali melanjutkan penyisirannya ke kebun milik KR yang menjadi sumber kejanggalan.

Dengan berbekal gaman, mereka menyingkirkan sampah yang dicurigai menjadi asal-muasal bau.

Dan ketika ada tanah lembek terinjak, mereka mulai menggalinya karena siapa tahu ada sesuatu di bawah sana.

Setelah sejam mencari dan menggali, tim mulai menemukan petunjuk.

Baca Juga: Kasus Bullying Siswa SMPN 16 Kota Malang Berbuntut Panjang, Kepala Sekolah dan Wakilnya Dipecat Sementara Kepala Dinas Pendidikan Diperingatkan!

Yakni sepasang sandal yang tertutup rerumputan.

Temuan tersebut semakin menguatkan kecurigaan mereka terkait keberadaan korban di lokasi itu.

Hingga beberapa saat kemudian, di antara deretan tanaman singkong di pematang itu, mereka merasa janggal terhadap satu tanaman yang dicabut hingga menyisakan lahan bersela.

Dan benar saja, saat mereka menyingkap timbunan sampah di titik tersebut mulai lah terlihat lengan yang diduga milik korban.

Baca Juga: Sembrono Jadikan Nama Penyakit Kelamin Mematikan Sebagai Guyonan, Vicky Prasetyo Bikin Melaney Ricardo dan Satu Studio Tegang Sampai Andika Babang Tamvan Berdiri: Ini Lo Hargain Dong Mbak You Lagi Ngomong!

"Cuma ditungguin, gak berani ngangkat. Polisi datang setengah jam kemudian,"katanya

Hal ini pun membuat Nijo dan rekannya heran.

Pasalnya, sudah lebih dari sepuluh kali tempat itu dijamah namun baru kali ini mereka menemukan petunjuk.

Baca Juga: Gara-gara Ada Karen Pooroe, Arya Satria Claporth Batal Sambangi Polres Metro Jakarta Selatan

Korban Pedofilia

Melansir dari Kompas.com, korban adalah korban pembunuhan dan korban pedofilia yang dilakukan oleh tetangganya sendiri KR (34) sekaligus pemilik kebun.

Berdasarkan keterangan pelaku, niat jahatnya ini timbul setelah sekian lama memperhatikan korban yang kerap mencari durian jatuh di kebun milik warga.

Hal ini telah dikonformasi oleh Kapolres Banjarenegara AKBP Iga Dwi Perbawa Nugraha saat ungkap kasus di Mapolres Banjarnegara, Kamis (13/02/2020).

Baca Juga: Pamer Foto Cantik Berbalut Dress Tenun Warna Pink, Inul Daratista Disebut Persis Boneka Barbie!

"Kronologi pada saat itu berencana mengerjai korban yang rencananya akan dilakukan Selasa. Namun, karena satu dan lain hal rencana baru dilakukan Jumat," katanya seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Masih dalam keterangan Iga, pelaku awalnya mengajak korban dengan mencari durian yang jaraknya cukup jauh.

Setelah sampai di sana, tersangka kemudian mencekik dan menyayar leher korban menggunakan cutter.

Setelah korban dipastikan meninggal barulah pelaku melakukan pelecehan secara seksual kepada jasad korban.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Dewi Perssik Tiba-Tiba Posting Kalimat Menohok, Sindir Soal Adu Domba dan Penghinaan: Hati-Hati, Jangan Suka Membuka Aib Orang Lain!

"Korban meninggal dunia kemudian dilakukan vistting, salah satu istilah terhadap cara-cara pelaku disorientasi seksual melakukan kegiatan terhadap lawannya," pungk Iga.

(*)