Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Seorang balita berumur 4 tahun di Desa Pamengkang, Kecamatan Mudu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kini dinyatakan tewas setelah tergigit ular.
Melansir dari Kompas.com, Jumat (14/2/2020), sebelumnya bocah bernama Adila Oktavia ini dikabarkan tergigit ular saat ia tengah tertidur.
Adila akhirnya dirujuk untuk menjalani perawatan sejak Jumat malam (7/2/2020) di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Kota Cirebon.
Setelah 5 hari dikabarkan koma, Rabu (12/2/2020) kemarin sang bocah dinyatakan telah mengembuskan napas terakhir.
Kepergian Adila ini tentu saja menyisakan duka yang mendalam bagi pihak keluarga.
Terutama Rusmiati (24) dan Mukmim (27), selaku kedua orang tua sang bocah.
Menyaksikan jenazah sang putri digotong beramai-ramai menju pemakaman, Rusmiati dan Mukmim pun berusaha untuk tetap tegar.
Sanak saudara yang hadir pun terlihat tak kuasa menahan kesedihan atas kepergian sang bocah.
Sementara itu, melansir dari Warta Kota yang mengutip pernyataan dari Panji Petualang, sang pawang ular pun memberikan sebuah penjelasan.
Panji menjelaskan apabila ular weling memang memiliki karakter yang berbeda dari ular-ular yang lain.
Panji pun menjelaskan apabila ular weling memang tidak memiliki karakter agresif seperti ular kobra.
Hanya saja, ular weling justru memiliki bisa racun 6 kali lipat lebih berbahaya daripada ular kobra.
Bahkan bisa ular weling dapat langsung direspon oleh tubuh dengan tanda sesak napas.
Menurut Panji, bisa ular weling ini juga memiliki efek obat bius.
Sehingga orang yang dipatuk ular tersebut akan mengalami koma sebelum meninggal.
Untuk mengenali ular weling, Panji menyebutkan bahwa reptil tersebut memiliki ciri ekor yang lancip.
Selain itu, bagian tubuh ular berwarna putih dan hitam, namun pada bagian bawah tubuhnya didominasi warna putih.
(*)