Grid.ID - Para anggota TNI berhasil menemukan puing helikopter MI-17 yang jatuh di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada 28 Juni 2019 silam.
Perjalanan panjang menemukan helikopter MI-17 yang membawa logistik itu ditempuh dengan jalan kaki 5 jam lamanya.
Tak hanya menemukan bangkai helikopter MI-17, para TNI juga menemukan sejumlah 12 jenazah korban yang sempat hilang, namun kehilangan senjata api para korban.
Sebagaimana diketahui, pada pertengahan tahun lalu, publik dihebohkan dengan kabar jatuhnya helikopter di kawasan Papua tersebut.
Melansir dari laman Tribun Papua, helikopter pembawa 12 penumpang itu terdiri dari 7 awak dan lima personil Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melakukan pergantian pos.
Helikopter tersebut tengah melakukan misi pendorongan logistik ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan di distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Pencarian bangkai helikopter MI-17 sempat ditemukan masyarakat di Distrik Oksop, Olsibil, Papua pada awal Februari 2020 lalu.
Mendapati kabar penemuan bangkai helikopter M-17 dengan no reg 5138, Kodam XVII/Cenderawasih kembali menerjunkan tim untuk melakukan pencarian, pada (5/2/2020) lalu.
Hal ini seperti yang dilansir Grid.ID dari laman akun Instagram @infokomando, pada Sabtu (15/2/2020).
"Dibawah ini adalah keterangan pers Kodam XVII/Cenderawasih :
1. Pangdam XVII/Cenderawasih telah memerintahkan satuan TNI kewilayahan terdekat untuk memperoleh segala keterangan yang diperlukan dari masyarakat Distrik Oksop guna memastikan kebenaran informasi tersebut.
2. Sambil menunggu kepastian tentang informasi tersebut, Kodam XVII/Cenderawasih akan berkoordinasi dengan Lanud Silas Papare, Polda Papua, Kantor Badan SAR Nasional wilayah Papua dan Pemerintah Kab. Pegunungan Bintang untuk menyiapkan personel dan materiil yang diperlukan sebagai langkah proaktif guna mempersiapkan upaya evakuasi pada kesempatan pertama." tulis @infokomando.
Akun Instagram Info Komando pun mengungkap kondisi lokasi jatuhnya helikopter ada di perbukitan dengan kemiringan hingga 90 derajat.
Detik-detik jatuhnya helikopter milik Angkatan Udara Syriah, MI-17 tertembak jatuh oleh misil di atas Al-Nayrab, provinsi Idllib, Papua.
Sementara itu, dilansir Grid.ID dari laman Kompas.com, Danrem 172/PVY Kolonel Inf Binsar Sianipar mengatakan timnya sudah mengenali 9 dari 12 korban yang ditemukan.
"Identitas sembilan jenazah bisa kami kenali dari pakaian dan atribut yang mereka kenakan, sedangkan tiga jenazah lagi masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut," ujar melalui rilis, Jumat (14/2/2020).
Sementara itu, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab mengatakan saat proses evakuasi jenazah, 10 pucuk senjata api raib.
"Pada saat pengambilan jenazah, senjatanya sudah tidak ada," ujar Herman di Jayapura, Sabtu (15/2/2020).
Sepuluh senjata api tersebut meliputi 7 senapan laras panjang dan 3 pistol yang diduga telah diamankan oleh masyarakat yang kebetulan melintas di kawasan jatuhnya helikopter MI-17.
"Sementara ada informasi, ada masyarakat yang berburu sehingga sementara kita lakukan pendekatan supaya masyarakat kembalikan.
Mungkin dalam 1-2 minggu dikembalikan, karena itu masyarakat yang berburu," kata Herman. (*)