Seperti yang dikatakan David Abel, seorang penumpang Inggris, pekan lalu, mengatakan berlayar dengan Diamond Princess bukan lagi menjadi liburan tetapi ujian ketahanan fisik maupun mental.
"Bagian tersulit adalah tidak diketahui apa yang akan terjadi dan berusaha tetap sibuk," kata Kent Frasure, seorang Amerika di atas kapal pesiar.
"Kebosanan adalah hal yang nyata, dan semakin sulit untuk dicegah, tapi sejauh ini sangat baik."
Frasure adalah salah satu di antara penumpang yang menghabiskan Hari Valentine sendirian setelah istrinya, Rebecca, dinyatakan positif dan ditempatkan di ruang isolasi di rumah sakit.
Tapi dia membuat rencana setelah masa karantina mereka berakhir.
“Jika kita dipaksa untuk tinggal beberapa hari maka sesuatu seperti pergi ke Tokyo Disneyland mungkin ada di daftar rencana. Begitu kita sampai di rumah, pizza yang enak ada di daftar!” serunya.
Pada hari Jumat (14/2/2020), beberapa penumpang dapat mengirim pesan ke orang-orang terkasih melalui smartphone, hadiah dari pemerintah Jepang.
Ada juga pajangan kasih sayang untuk kru Diamond Princess, yang disambut oleh potongan kertas hati yang menempel di pintu kabin seorang wanita.
"Terima kasih untuk semua kerja kerasmu," tulis pesan tersebut.
Dan pada yang lain: "Terima kasih telah merawat kami," tulis ucapan tersebut.