Find Us On Social Media :

Rela Jadikan Tubuhnya Sebagai Tameng Peluru Demi Selamatkan 8 Orang, Bocah 18 Tahun Ini Tewas dalam Tragedi Penembakan Massal di Thailand

By Silmi Nur Aziza, Rabu, 19 Februari 2020 | 10:41 WIB

Ativa, pahlawan dari Thailand yang selamatkan 8 nyawa

 

Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur Azizah Tara

Grid.ID - Masih ingat dengan kasus penembakan masal yang mengguncang Thailand pada awal Februari ini?

Kejadian tersebut menewaskan 30 orang beserta pelaku dan 58 korban luka.

Insiden tersebut terjadi di Terminal 21 di Nakhon Ratchasima atau juga dikenal sebagai Korat pada Sabtu-Minggu (8-9/2/2020).

Baca Juga: Rumah Tangganya Bersama Barbie Kumalasari Berada di Ujung Tanduk dan Hampir Ditinggal Tunangan dengan Pria Lain, Galih Ginanjar Langsung Nyolot dan Ogah Jawab Wartawan: Ya Tanya Dia Lah!

Well, rupanya ada beberapa kisah di balik kejadian itu yang harus mendapat apresiasi lebih.

Melansir world of buzz, salah satu korban tewas, rupanya dikenang sebagai seorang pahlawan.

Remaja 18 tahun itu dikenal sebagai Ativa.

Menjadi seorang pahlawan setelah menyelamatkan delapan nyawa orang yang terjebak bersamanya.

Namun sayangnya, Ativa harus meregang nyawa saat menyelamatkan 8 korban lainnya.

Pada hari itu, si penembak melarikan diri ke lantai dasar di mal menuju ruang penyimpanan beku.

Ada delapan orang lain di ruangan dan bocah itu berani melangkah untuk menghalangi pintu sehingga si penembak tidak bisa masuk.

Baca Juga: Usai 7 Purnama Terlewati, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Akhirnya Kencan Berdua ke Negeri Sakura Jepang dan Rela Tinggalkan Rafathar untuk Pertama Kalinya, Honeymoon?

Sempat terjadi perlawanan, singkat meski pada akhirnya, Ativa kalah dan terbunuh.

Karena keberanian Ativa dalam mencoba menghentikan penembak, delapan orang tak bersalah lainnya di ruangan itu berhasil memanfaatkan momen itu untuk melarikan diri .

Berlinang air mata, nenek Ativa yang berusia 73 tahun mengatakan bahwa cucunya merupakan seorang siswa yang baru saja lulus dari sekolah menengah.

Baca Juga: Tiba di Pemakaman untuk Lihat Proses Autopsi Sang Anak, Begini Kondisi Karen Pooroe Saksikan Proses Pembongkaran Makam

Ibunya bekerja di Terminal 21 sebagai cleaning service untuk membiayai pendidikan putranya ke perguruan tinggi.

Sang nenek menggambarkannya sebagai anak yang sangat penurut dan pendiam yang tidak pernah mengeluh.

Dia tidak pernah menyangka cucunya yang pendiam dan pemalu akan kehilangan nyawanya begitu saja.

Nenek berkata bahwa dia tidak tahu menahu jika cucunya menjadi korban penembakan.

Dia baru tahu saat seorang tetangga yang melihat berita itu bergegas untuk memberitahunya.

Nenek Ativa kemudian berkata, "Dia seharusnya penuh harapan untuk masa depannya tetapi karena penembakan yang tidak masuk akal ini, Ativa kehilangan nyawanya di usia yang begitu muda."

Baca Juga: Kehilangan Belahan Jiwanya, Bunga Citra Lestari Curhat ke Aming Takut Tak Ada yang Menjaganya: Ming Jagain Gue!

Dia menambahkan bahwa dia berharap pemerintah Thailand akan maju untuk membantu keluarga para korban yang terlibat dalam penembakan itu.

RIP, Ativa. Kau adalah pahlawan sejati dan karena keberanianmu, Anda berhasil menyelamatkan delapan nyawa.

(*)