Find Us On Social Media :

Demi Konten agar Viral dan Terkenal, Dosen serta Mahasiswanya Ini Bayar 4 Sopir Bajaj Rp 500 Ribu untuk Adegan Baku Hantam

By Arif Budhi Suryanto, Rabu, 19 Februari 2020 | 20:34 WIB

Demi Konten agar Viral dan Terkenal, Dosen serta Mahasiswanya Ini Bayar 4 Sopir Bajaj Rp 500 Ribu untuk Adegan Baku Hantam, Tapi Ending-nya Malah Bikin Nyesek.

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Video baku hantam tiga orang pria di zebra cross dekat gedung Sarinah, MH Thamrin, Jakarta Pusat, sempat menghebohkan warganet beberapa hari yang lalu.

Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, video berdurasi 27 detik ternyata hanyalah rekayasa semata untuk keperluan konten media sosial.

"Video itu rekayasa dan untuk konten," terang Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Metro Menteng Komisaris Polisi Gozali Luhuluma, seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Baca Juga: Meski Sudah Tewaskan 2.009 Orang, Presiden China Xi Jinping Klaim China Telah Memenangkan Pertempuran Melawan Virus Corona

Ialah FG (25) dan YA (21) yang sengaja merancang skenario perkelahian ini untuk konten media sosial mereka.

Padahal, FG dan YA sendiri merupakan golongan orang yang terpelajar.

Dimana FG adalah seorang dosen terkenal di perbatasan Tangerang dan Jakarta.

Sementara itu, YA adalah mahasiswanya.

Baca Juga: Organisasi Kesehatan Dunia WHO Khawatirkan Masa Depan Generasi Muda di Tengah Kondisi Kesehatan yang Memprihatinkan, Sebut Hal Ini yang Jadi 'Biang Kerok' Paling Berpengaruh

Melansir dari Tribun Jakarta, ide awak rekayasa ini berasal dari FG yang mana kemudian dia meminta YA untuk merekam dan menyebarkannya di media sosial agar viral dan terkenal.

Hal ini pun telah dikonfirmasi oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, saat konferensi pers di Pos Polisi Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (19/02/2020).

"Mereka sepakat, lalu FG menuju Jalan MH Thamrin dan mencari orang yang mau dibayar," katanya.

Baca Juga: 6 Tahun MH370 Lenyap dalam Kecelakaan, Mantan PM Australia Sebut Ada Pejabat Malaysia yang Yakin Pilot Pesawat Itu Bunuh Diri

Bayar 4 Supir Bajaj Rp 500 Ribu

FG dan YA kemudian berhasil menemukan empat orang yang mau dibayar untuk membuat adegan baku hantam tersebut.

Mereka yakni Didi, Irawan, Toto, dan Wahid.

Keempat orang yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir bajaj ini dibayar Rp 500 ribu.

Wajah keempat sopir bajaj ini tampak melas, bingung, dan seolah tak tahu harus melakukan apa.

Baca Juga: Nyawanya Nyaris Melayang, 'Trainer' Ternama Dunia Ini Pilih Tinggalkan CrossFit yang Diduga Sempat Dilakukan Ashraf Sinclair Sebelum Meninggal Dunia

Salah satu sopir bajaj, Didi, mengaku hanya ditawari saja oleh FG saat dirinya sedang mangkal di dekat Sarinah.

"Saat itu dia (FG) datang dan menawarkan saya untuk pura-pura berantam," katanya.

Kemudian, FG meminta Didi mencari tiga orang lagi untuk melakukan hal yang sama.

"Akhirnya saya tawarkan Irawan, Toto, dan Wahid," kata Didi.

Didi dan Irawan pun berperan sebagai pelaku yang menyerang FG di zebra cross MH Thamrin.

Mereka dibayar Rp 200 ribu per orang.

Sementara Toto dan Wahid dibayar Rp 150 ribu per orang.

Baca Juga: Perhatikan Jam Berapa Kamu Mandi, Jangan Sembarangan karena Bisa Memicu Kematian Mendadak!

Pelaku Terancam 10 Tahun Penjara

Saat ini, FG dan YA telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kedua tersangka akan dikenakan Pasal 28 Ayat (1) Jo Pasal 45A Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016.

Mereka juga dapat dikenakan Pasal 15 Nomor 1 Tahun 1946, tentang peraturan hukum pidana dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.

FG yang saat konferensi pers di Pos Polisi Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (19/02/2020) mengenakan baju biru serta masker ini mengaku menyesal.

"Saya betul-betul menyesal melakukan ini," kata FG sambil menunduk.

(*)