Find Us On Social Media :

Dokter Spesialis Jantung Angkat Bicara Soal Kematian Ashraf Sinclair, Benarkah Penyakit Itu yang Merenggut Nyawa Suami BCL?

By Silmi Nur Aziza, Jumat, 21 Februari 2020 | 10:48 WIB

Pesan Mendiang Ashraf Sinclair Sebelum Meninggal: Saya Bukan Ahli Ibadah, Saya Bukan Orang Alim, tapi Mudah-mudahan Nanti Meninggal Menghadap Allah, Bertemu Rasulullah...

Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A. Tara

Grid.ID - Meninggalnya aktor Ashraf Sinclair akibat serangan jantung jelas mengejutkan publik.

Pasalnya, aktor yang wafat di usia 40 tahun ini terkenal memiliki pola hidup sehat.

Suami Bunga Citra Lestari ini bahkan tidak memiliki riwayat penyakit yang menyebabkan kematiannya.

Baca Juga: Bisnisnya Dibantu oleh Ashraf Sinclair, Ratna Galih Mengaku Terpukul Kehilangan Orang yang Berjasa

Melansir Youtube tvOneNews (20/2/2020), dokter spesialis jantung, Sony Hilal mengungkap penyebab penyakit ini.

Ia menjelaskan ada 2 jenis gangguan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada manusia.

"Penyebabnya (gagal jantung) ada 2 kemungkinan. Antara dia ada sumbatan atau aritmia," ujarnya.

Seperti yang dijelaskan dokter Sony, aritmia sendiri merupakan gangguan irama jantung.

"Fibrilasi ventrikel, biasanya terjadi," tambahnya.

Kondisi ini biasanya terjadi saat melakukan aktivitas olahraga berlebih.

Contoh nyatanya, biasa terjadi pada para atlet.

Baca Juga: Baim Wong Ungkap Kondisi Terkini BCL dan Noah Pasca 2 Hari Meninggalnya Ashraf Sinclair

Menjelaskan lebih lanjut, dokter Sony mengatakan jika fibrilasi ventrikel sendiri biasanya terjadi dalam suasana ekstrim seperti olahraga berlebih ataupun dehidrasi.

Parameter dari kondisi berlebih itu sendiri dijelaskan seharusnya sudah dapat dirasakan oleh pelaku olahraga.

Seseorang seharusnya bisa mengetahui kadar dan kemampuannya dalam berolahraga.

Baca Juga: Menangis Pilu di Depan Pusara Suami BCL, Ibunda Ashraf Sinclair Sempat Curahkan Isi Hatinya di Ulang Tahun Terakhir sang Putra: Dia Bahagia Nikahi Si Cantik Bunga

Kondisi-kondisi lain yang juga cukup berisiko ialah adanya dehidrasi yakni kurangnya asupan ataupun cairan yang dikonsumsi.

"Dia berlebihan atau tidak, dia terlalu nge-push dirinya atau tidak. Kemudian kondisi-kondisi yang cukup berisiko misalnya asupan cairan dia cukup atau tidak sebelum olahraga dan sebagainya," jelas Sony.

(*)