Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Setelah 10 tahun mengudara tepatnya dari 24 Maret 2008 hingga 25 Januari 2018, 'Dahsyat' selalu menemani pemirsanya di rumah.
Program musik tersebut bahkan pernah menjadi program yang sangat terkenal di masanya.
Raffi Ahmad bahkan sudah sedari awal dipercaya menjadi pemadu acara Dahsyat.
Namun beberapa tahun belakangan, program yang telah melambungkan namanya tersebut sering terlibat masalah hingga akhirnya berhenti tayang.
Melansir dari tayangan kanal YouTube Rans Entertainment yang diunggah pada Jumat (21/2/2020), Raffi Ahmad bongkar alasan di balik berhentinya program tersebut hingga Abrar keluar dan bergabung dengan Rans.
Seperti yang diungkapkan Raffi, sebelum bergabung dengan Rans Entertainment Abrar dulunya memang bekerja sebagai produser Dahsyat.
Awalnya, Dahsyat dipandu oleh Raffi Ahmad, Luna Maya, dan mendiang Olga Syahputra.
Selain mereka, program musik tersebut juga sempat dipandu oleh Denny Cagur dan Ayu Dewi yang ikut bergabung.
Namun yang paling membuat Raffi kebingungan, program tersebut langsung berhenti tayang saat Abrar tak lagi memimpin.
"Enggak ada Luna Dahsyat jalan, enggak ada Olga tetap jalan, Raffi masuk BNN tetap jalan. Yang gua bingung, Abrar enggak ada kok Dahsyat sampai enggak ada," kata Raffi yang mempertanyakan alasannya kepada Abrar.
Selama ini, sempat beredar isu jika Dahsyat berhenti tayang adanya salah satu episode yang kurang etis hingga kena teguran KPI.
Namun ya, ternyata bukan karena sanksi KPI saja, Dahsyat terpaksa harus berhenti karena rating yang tak kunjung membaik.
Sementara itu, di balik berhentinya Dahsyat, Abrar yang dulu pernah menjadi produser acara tersebut mengalami hal pahit.
Ya, Abrar memang tak memimpin dari awal acara tersebut tayang, namun pada akhirnya ia berhasil memegang acara tersebut dan bertemu dengan Raffi Ahmad.
Diakui Abrar, stasiun televisi yang menaungi program Dahsyat tersebut memang menjadi stasiun yang diimpi-impikannya, bahkan sejak dirinya baru lulus kuliah.
"Jadi sambil nunggu 2 bulan itu, ada temen aku ngirimin nih RCTI tuh lagi buka lowongan," kata Abrar.
"Kenapa memilih RCTI?" tanya Nagita Slavina yang saat itu juga ikut bergabung.
"Karena sebenernya RCTI itu salah satu yang aku impikan, aku pengen kerja di TV yang katanya dulu nomor satu, yaudah gua harus masuk RCTI," beber Abrar.
Dari situlah Abrar akhirnya bertemu Raffi dan 9 tahun lamanya bekerja dan mencari nafkah di sana.
Masih penasaran, Nagita Slavina kembali membahas alasan terbesar kenapa Abrar keluar dari Dahsyat.
"Jadi kenapa dia (Abrar) keluar dari Dahsyat?" kata Nagita.
Abrar pun menuturkan kejadian bermula ketika Dahsyat tengah ada beberapa proyek seperti, Ada Dahsyat reguler, awards, dan spesial.
Hingga akhirnya menurut Abrar, ada sebuah proyek yang bermasalah.
Abrar mengaku saat itu tidak tahu menahu dengan konten tersebut, dalam proyek tersebut, Abrar sedang tidak bertugas.
Namun, ada temannya meminta ia untuk hadir dalam proyek tersebut.
"Padahal itu gua enggak tugas dan gua enggak tahu secara konten. Gua bertugas di lapangan dan atur aja," kata Abrar.
Saat itu, Abrar sudah mulai curiga dengan proyek tersebut yang sebenarnya bukan tanggung jawabnya.
"Kok penonton ada yang pakai baju seragam, terus lihat di monitor gambarnya begitu. Wah ini bahaya. Saat itu feeling aku juga jelek. Gua kayaknya harus cabut nih," kata Abrar.
Dan benar, firasatnya terbukti benar dan acara tersebut memang bermasalah.
Namun mau tidak mau dialah yang harus bertanggung jawab.
"Mungkin seperti itu. Yang bertanggung jawab itu, kan, produser dan kalau ada salah produser yang kena. Ada aku dan teman aku (sebagai produser). Dia (teman) enggak kenapa-kenapa," kata Abrar.
Raffi menyebut bahwa hari itu sebagai hari sialnya Abrar selama 9 tahun bekerja di stasiun televisi tersebut.
Abrar pun akhirnya membeberkan apa yang sebenarnya terjadi hingga dirinya tak lagi berada di Dahsyat.
"Karena masalah besar dan aku dipanggil. Aku dapat teguran dan SP (surat peringatan). Aku dipanggi sama atasan, dipanggil dikasih surat, dan gua mesti tandatangani surat pengunduran diri," kata Abrar.
(*)