"Kebetulan selama kita masih hidup, kita perlu makan.
Kenapa perlu martabak, kenapa perlu ayam?
Karena orang Indonesia itu suka makan martabak nggak bosen-bosen, ayam juga nggak bosen-bosen,” jelas Yati Octavia.
Tak main-main, Pangky Suwito mengungkap bisnis martabaknya berkembang pesat hingga mempunyai 100 gerai yang tersebar di berbagai kota.
“Kita punya 100 gerai katakanlah. Pasti ada sekian persen yang tidak nutup. Umpamanya dari 100 outlet itu, alhamdulillah ada yang bisa menutup yang kurang bagus,” ungkap aktor 69 tahun itu.
Meski sudah sukses jadi juragan martabak, Yati Octavia dan Pangky Suwito nyatanya tak lupa untuk berbagi ke masyarakat kurang mampu.
Terbukti, keduanya menyisihkan 10 persen dari keuntungan untuk sedekah.
“Kita ngambil 70 persen dari itu, terus 30 persen untuk operasional. Tapi 10 persen selalu saya sisihkan untuk sedekah,” pungkasnya.
(*)