Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Sejumlah siswa SMPN 1 Turi Sleman dikabarkan tengah mengalami musibah saat melakukan kegiatan susur sungai.
Ratusan Siswa dikabarkan hanyut terseret arus di Sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020) kemarin.
Melansir dari Tribun Jogja pada Sabtu (22/2/2020) beberapa siswa yang mengikuti kegiatan pramuka itu, kini dilaporkan hilang dan beberapa ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Laporan sebelumya 5 siswa ditemukan meninggal dunia dan 6 siswa dikabarkan hilang.
Sementara itu melansir dari Kompas, kini korban meninggal dikabarkan menjadi 9 orang dan tingal 1 siswa yang belum ditemukan.
Hingga kini tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban hilang yang masih belum ditemukan.
Kegiatan pramuka dalam rangka susur sungai itu tentu saja menyisakan duka yang mendalam bagi pihak siswa maupun keluarga korban.
Namun dibalik musibah tersebut, salah satu siswa SMP Negeri 1 Turi, Ahmad Bakir menceritakan dan kesaksiaannya.
"Berangkat dari sekolah ke Kali Sempor itu sekitar jam 15.00 WIB," ujar Ahmad Bakir saat ditemui di SMP Negeri 1 Turi, Jumat (21/2/2020).
Siswa kelas 8 itu, menyampaikan saat hendak berangkat kondisi memang tengah diguyur hujan deras.
Namun, ketika hendak sampai di sungai hujan sudah mulai reda.
Menuturnya kedalaman sungai kala itu berfariasi antara 50 centimeter hingga satu meter.
Baca Juga: Rupanya AS Punya Maksud Terselubung dengan Memasukkan Indonesia sebagai Negara Maju
Saat melakukan susur sungai, Ahmad Bakir pun mengaku apabila kondisi saat itu hanya hujan grimis.
Namun, tanpa di sadari air dari hilir membawa debit yang cukup melimpah.
"Enggak terasa, tiba-tiba air datang," ucapnya.
Ia pun kembali menuturkan apabila saat banjir datang ia sudah sampai di bibir sungai bersama temannya Danu Wahyu.
"Kalau yang hanyut saya tidak tahu, tapi ada yang tenggelam sempat ditolong teman saya (Danu)," ujarnya.
Saat melihat debit air, Bakir berteriak agar teman-temannya agar saling berpegang erat.
Ia juga meminta agar teman-temannya tidak panik.
"Yang di tengah itu panik, terus saya teriak agar jangan panik. Kalau panik kan makin susah," ungkapnya.
Bakir yang sudah berada di atas akhirnya mencari media untuk menolong temanya.
"Saya langsung cari akar yang panjang, lalu saya lempar ke teman yang di tengah. Satu-satu tarik ke pinggir, ada enam yang tadi saya tarik," katanya.
Baca Juga: Terjual 2,5 Juta Kopi dalam 3 Jam, Map Of The Soul: 7 Milik BTS Sukses Pecahkan Rekor!
Bakir juga menceritakan bahwa dalam susur sungai itu ada pembina dan pendamping pramuka yang berada di sana.
Masing-masing dari mereka berada di posisi yang berbeda yakin di samping depan, belakang dan tengah.
Sementara itu Danu Wahyu yang menyaksikan teman-temannya tengelam akhirnya sepontan kembali masuk ke dalam sungai.
"Lihat ada yang tenggelam terguling-guling, saya langsung lompat berenang. Saya tarik dua yang perempuan ke pinggir, sama satu yang (pegangan) batu di tengah (sungai)," ungkapnya.
(*)