Sebelumnya, Sheila mengatakan bahwa ia tak terima dan marah karena K telah melecehkan Vanesha di sebuah klub malam, beberapa jam sebelum mereka mengalami kecelakaan mobil pada 6 Mei 2017 lalu.
"Enggak, orang biasa kok. Gini deh, if he was predator why we're friend of him," kata Vanesha usai menjalani di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2018).
Ia sama sekali tak merasa dilecehkan oleh K saat itu. Vanesha mengaku K memeluknya dari belakang, namun ia tak menganggapnya sebagai tindakan pelecehan.
Namun, menurut Vanesha, sikap K itu kemudian memicu amarah Sheila hingga terjadi pertengkaran. Masalah itu berlanjut di dalam mobil yang dikemudikan Vanesha dan ditumpangi Sheila bersama K serta asistennya. Hingga mobil tersebut oleng dan terjadi kecelakaan.
"Udah berapa kali dia (K) tuh pay for everything. Jadi ya, I think people can judge by that. Dia (Sheila) tuh udah berantem di klub (sama K). Aku cuma misahin doang, tapi enggak tahu kenapa dia marah sama aku," ujar Vanesha.
Kuasa hukum Vanesha, Rhony Sapulete, menambahkan penjelasan mengenai kemungkinan alasan Sheila marah.
"Jadi sebabnya dia marah sama Vanesha karena di klub malam itu ada salah satu teman Vanesha namanya K itu memeluk Vanesha dari belakang. Terus dia marah, dia pukul tuh si K. SM ini tidak mau Vanesha dipeluk orang lain," ujar Rhony.
"Nah, terjadi perkelahian antara SM sama Koko, kemudian dilerai sama Vanesha. SM marah sama Vanesha, bilang 'kok kamu belain dia, enggak belain aku?'. Sepanjang jalan dia marah-marah sama Vanesha," sambungnya.
Sebelumnya, Vanesha melaporkan Sheila ke polisi atas tuduhan berbohong kepada media berkait kronologi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mereka berdua tahun lalu. (*)