Tita dan 200-an siswa lain pun 'terpaksa' mengikuti kegiatan susur sungai ini yang dimulai dari Desa Dukuh.
Hingga setelah satu jam lebih Tita berjalan, tiba-tiba arus Sungai Sempor menjadi deras dan menyapu semua siswa.
Padahal sebelum itu, Tita sudah sempat mendengar teriakan minta tolong dari kejauhan.
"Mbak, mbak kae tulungi. Mesakke wes keli seko nduwur (Mbak, mbak itu tolong kasihan udah ada yang hanyut dari atas)," kata Tita menirukan suara tersebut.
Tita pun sempat menolong 2 siswa yang hanyut tersebut.
Namun sayang, tubuhnya tak mampu melawan derasnya arus Sungai Sempor.