Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Peristiwa ratusan siswa SMPN 1 Turi yang terseret arus saat kegiatan susur sungai di Sleman, Yogyakarta, masih menyita perhatian publik.
Pasalnya, melansir Kompas.com, Minggu (23/2/2020), kejadian tersebut telah menewaskan 10 orang.
Seorang siswi SMPN 1 Turi yang selamat dari maut mengaku sempat mendengar teriakan minta tolong, sesaat sebelum kejadian nahas ini terjadi, Jumat (21/02/2020).
Ialah Tita Farza Pradita, korban selamat yang kini kondisinya mulai membaik setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Turi.
Dalam keterangannya yang dilansir dari kanal Youtube KompasTV, Tita mengaku tidak tahu menahu perihal manfaat dari kegiatan susur sungai ini.
Ia hanya sekedar tahu jikalau kegiatan ini memang dilakukan setiap tahun sebagai agenda lanjutan untuk acara kemah di sekolahnya.
"Kurang tahu, kan soalnya setiap tahun tiap mau ada kemah kan selalu ada kegiatan (susur sungai) itu," terang Tita kepada awak media.
Tita dan 200-an siswa lain pun 'terpaksa' mengikuti kegiatan susur sungai ini yang dimulai dari Desa Dukuh.
Hingga setelah satu jam lebih Tita berjalan, tiba-tiba arus Sungai Sempor menjadi deras dan menyapu semua siswa.
Padahal sebelum itu, Tita sudah sempat mendengar teriakan minta tolong dari kejauhan.
"Mbak, mbak kae tulungi. Mesakke wes keli seko nduwur (Mbak, mbak itu tolong kasihan udah ada yang hanyut dari atas)," kata Tita menirukan suara tersebut.
Tita pun sempat menolong 2 siswa yang hanyut tersebut.
Namun sayang, tubuhnya tak mampu melawan derasnya arus Sungai Sempor.
Pegangan Tita dengan 2 siswa yang hanyut tersebut pun terlepas dan mereka semua hanyut dibawa derasnya aliran sungai yang kala itu memang kejadiannya selepas hujan.
Setelah 10 meter diombang ambing derasnya aliran sungai, Tita pun akhirnya selamat setelah tersangkut pada sebuah batu dan berteriak minta tolong ke warga.
"Tenggelam semua," tutur Tita.
"Aku tersangkut di batu, tapi yang ku tolong itu nggak tau. Udah hanyut."
"(Aku) nangis minta tolong trus ditolongin warga pakai tali," terang Tita.
(*)