Find Us On Social Media :

Virus Corona Tewaskan 5 Orang di Korea Selatan, Presiden Moon Jae In Naikkan Status Kewaspadaan Jadi Red Alert

By Silmi Nur Aziza, Selasa, 25 Februari 2020 | 07:30 WIB

Presiden Korea Selatan, Moon Jae In menyampaikan kode merah terkait virus corona.

Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A. Tara

Grid.ID - Korea Selatan menjadi negara dengan pasien kasus virus corona tertinggi setelah Tiongkok.

Terletak di bagian tenggara Korea Selatan, kota Daegu mencatat lebih dari seratus kasus baru dalam beberapa hari terakhir.

Presiden Korea Selatan, Moon Jae In, secara resmi mengumumkan jika seluruh negeri kini berada dalam status kewaspadaan tertinggi yakni red alert.

 Baca Juga: Dinyinyiri Netizen Soal Ramalan Bencananya yang Tiap Tahun Selalu Sama, Mbak You Meradang : Cerdasnya Ditaruh di Pikiran, Bukan di Bibir!

Apalagi setelah infeksi virus corona melonjak melampaui 700 kasus dalam rentang satu minggu.

Melansir The Guardian (24/2/2020), dilaporkan bahwa sebagian besar kasus baru berasal dari kota Daegu.

Dan lebih dari setengah kasus yang dikonfirmasi terkait dengan asosiasi agama lokal.

Sebanyak 329 anggota yang terkait dengan asosiasi agama tersebut dinyatakan positif mengidap virus corona Covid-19 pada hari Minggu (23/2/2020).

 Baca Juga: Dipersunting Kakak Iparnya Sendiri yang Seorang Polisi, Wanita Ini Dapat Mahar Banyak Banget

Yang lebih mengejutkan adalah angka pengidap wabah corona ini meroket hanya dalam satu minggu, yakni antara 18-24 Februari 2020.

Padahal sebelumnya hanya ada 31 pasien yang dinyatakan positif pada 18 Februari 2020 lalu.

Presiden Moon Jae In kemudian berjanji untuk mengambil langkah-langkah kuat dalam menahan penyebaran penyakit ini.

Baca Juga: Unggah Foto Jadulnya Saat Masih Berambut Kribo dan Bertampang Garang, Meriam Bellina Tuai Pujian Netizen: Cantiknya Awet Sampai Sekarang!

Kota Daegu dan daerah Cheongdo kemudian ditutup sebagai 'zona perawatan khusus' pada hari Jumat (21/2/2020).

Begitu kode merah telah diumumkan oleh pemerintah Korea Selatan, beberapa kegiatan publik terpaksa harus dihentikan.

Hal ini diberlakukan guna mencegah penyebaran virus corona di negeri Ginseng tersebut.

(*)