Melihat hal itu, Jumingan berupaya memisah dan menenangkan Fahrizal.
Sayangnya Fahrizal tidak mengindahkan upaya pencegahan itu dan mengalihkan todongan pistolnya ke arah Jumingan.
Terjadilah letusan senjata yang mengakibatkan Jumingan meninggal dunia.
4. Sempat dikira suara petasan
Warga yang ada di sekitar rumah orangtua Fahrizal sempat mengira suara letusan senjata itu adalah suara petasan.
"Aku pikir mercon, jadi enggak peduli tadi. Cemana-lah tadi habis salat tak enak badan golek-golek di rumah", kata Juraidah (warga) saat ditemui Tribun-Medan.com.
Kediaman Juraidah tepat di sebelah tempat kejadian perkara (TKP), tapi ia tidak mengetahui peristiwa penembakan itu.
5. Motif penembakan mulai terkuak
(BACA:Rampok Uang Bank Sejumlah Rp 10 M, Berikut 4 Fakta Brigadir Jumadi, Bergaya Hidup Seperti Kapolda)
Menurut Paulus, kuat dugaan motif di balik kasus penembakan ini adalah dendam.
Namun Paulus tidak merinci perbuatan korban hingga menimbulkan dendam yang mendalam terhadap pelaku.
Sementara itu, pihak keluarga juga masih menyimpan rapat-rapat latar belakang Kompol Fahrizal menembak adik iparnya. (*)