Intisari-Online.com - Zulia Mahendra, putra sulung Amrozi, pelaku Bom Bali 1 merasa seperti "sampah" selama bertahun-tahun.
Zulia Mahendra menuturkan tekadnya berjihad demi keluarga dan menjaga anak-anaknya.
Zulia Mahendra mengaku berkeinginan agar anak-anaknya tak seperti dirinya yang terbebani dan dikucilkan orang karena kesalahan bapaknya.
Selama bertahun-tahun dijauhi masyarakat, sulit mencari kerja, dan merasakan depresi, ada satu momen yang membuatnya menangis.
Momen ketika melihat anaknya tidur, anak yang selalu dipeluk ketika pulang, dan pergi dari rumah untuk mencari nafkah.
Hal itu yang menimbulkan tekad untuk membesarkan anak dan "berjihad untuk keluarga."
Itulah yang dikatakan Zulia Mahendra, putra sulung Amrozi, pelaku Bom Bali 1.
Mahendra baru menginjak usia 16 tahun saat ayahnya ditangkap, tak lama setelah Bom Bali 1 pada 12 Oktober 2002.