Pasien tersebut membantah hasil diagnosis dokter dan menolak dirawat.
"Pasien 31 dia itu aktivitasnya tanggl 6 Februari orang ini masih pergi kerja biasa. Tanggal 7 Februari orang itu kecelakaan," cerita Jang Hansol.
"Di rumah sakit tim medis melihat kayaknya ada gejala virus corona deh ini orang. Terus ibunya ini disarankan untuk periksa ke rumah sakit yang lebih besar. Tapi orangnya ini 'nda mau nggak usah saya itu nggak ke luar negeri terus nggak ketemu orang yang kena corona'," imbuhnya.
Meskipun menolak, pasien ke-31 menyadari ada yang tak beres pada tubuhnya sehingga dia berkali-kali memeriksakan diri di rumah sakit yang berbeda.
"Tanggal 10 sampai 14 Februarinya orangnya mungkin merasa masih nggak fit dan sebagainya dia pergi ke rumah sakit tradisional."
"Tapi mungkin masih nggak enak badannya, tanggal 15 Februari dia pergi ke rumah sakit diperiksa badannya. Nah sambil nunggu hasil pemeriksaannya itu dia pergi ke hotel mengunjungi acara pernikahan, makan siang di tempat itu," cerita Jang Hansol.
Parahnya, ketika masih menunggu hasil pemeriksaan dokter, pasien ke-31 ini justru masih berani beraktivitas di tempat umum.
"Balik lagi ke rumah sakit, dokternya bilang (hasil pemeriksaan) kayaknya ini virus corona. Lebih baik periksa di rumah sakit yang lebih besar. Orangnya nolak lagi."
"Tanggal 17 Februari orangnya dipastikan bahwa kena virus corona," papar Youtuber yang pernah menetap di Indonesia itu.
"Jadi bayangkan seseorang yang harusnya itu dipisahkan di satu tempat atau diisolasi, orangnya itu pergi kemana-mana ketemu banyak orang," pungkasnya.
Alhasil, kini Korea Selatan menangani 893 kasus, menjadikannya sebagai negara dengan wabah terbanyak setelah China.
Kondisi ini membuat Pemerintah Korea Selatan meningkatkan status kewaspadaan pada level tertinggi atau red alert.
(*)