Laporan Wartawan Grid.ID, Pradipta R
Grid.ID – Tren warna kulit kecokelatan banyak disukai.
Warna kulit ini kerap dianggap lebih eksotis dan juga lebih seksi.
Bagi mereka yang cenderung memiliki warna kulit cerah, untuk menggelapkan kulit perlu usaha ekstra.
(BACA: Nindy Ayunda Pakai Sepatu Sandal Seharga Rp 10 Juta, Begini Penampilan Nyentriknya)
Selain berjemur di bawah sinar matahari, salah satu cara yang dijadikan laternatif ialah dengan melakukan tanning indoor.
Teknik ini banyak diminati, karena dengan teknik ini warna kulit bisa lebih cepat gelap.
Namun, rupanya ada yang mengejutkan mengenai tanning indoor.
Dilansir Grid.ID dari laman Women’s Health sebuah survei mengatakan, lebih dari satu dari lima wanita memiliki kecanduan terhadap tanning indoor.
(BACA: Prilly Latuconsina Sukses Main Film Horor, Sang Adik Ketakutan Lihat Wajah Kakaknya)
Parahnya, mereka kecanduan terhadap radiasi sinar UV tingkat tinggi.
Dan hal yang lebih mengejutkan lainnya adalah tanning indoor memiliki kaitan erat dengan depresi.
Di mana wanita yang memiliki kriteria depresi memiliki tanda kecanduan terhadap tanning indoor lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami depresi.
(BACA: Keseruan Sarwendah dan Thalia Putri Onsu Memasak Sop Bersama, Kompak Banget!)
Temuan ini dipublikasikan secara online di Cancer, Epidemiology, Biomarkers and Prevention.
Tanning indoor dikaitkan pula dengan peningkatan risiko melanoma sekitar 20 persen, dan peningkatan risiko kanker kulit sebesar 29-67 persen.
Tanning indoor memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap masalah kulit dibandingkan dengan tanning alami atau berjemur di bawah matahari.
(BACA: Punya Banyak Kelebihan, Simak Review Penggunaan iPad 2018 Setelah 48 Jam Pemakaian)
Hal ini dikarenakan tanning indoor memiliki dosis UV yang lebih tinggi, baik UV A ataupun UV B. (*)