Faktanya, akibat yang ditimbulkan oleh serangan stroke ringan bisa menyebabkan gangguan aliran darah ke otak.
Gangguan inilah yang akhinya mempengaruhi cara kerja otak.
( BACA : Punya Hubungan Dekat, Song Hye Kyo Tunjukkan Dukungannya untuk Film Terbaru Yoo Ah In)
Kehilangan ingatan adalah gejala awal demensia.
Sedangkan demensia vaskular atau demensia yang disebabkan oleh stroke memiliki gejala yang berbeda.
Gejalanya bisa seperti kesulitan dalam melaksanakan tugas, masalah komunikasi seperti berbicara cadel dan gangguan impuls atau rangsangan.
Orang yang mulai terserang demensia akan mulai lupa tentang nama dan beberapa kata.
( BACA : Mengintip Lokasi Konser SMTOWN di Dubai, Anti-Mainstream!)
Dan ini akan mengganggu kemampuan sang pasien untuk berkomunikasi.
Dr Jonathan mengungkapkan bahwa ia melihat banyak pasien di usia 70 dan 80 tahun mengalami kondisi demensia dengan kombinasi Alzheimer dan demensia vaskular.
Kombinasi ini meningkatkan penurunan kognitif pasien.
Lebih lanjut Jonathan menjelaskan bahwa orang-orang yang memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami stroke juga memiliki risiko yang sama.
( BACA : Sunan Kalijaga 'Shinta Bachir Bukan Dijual Robby Abbas, Melainkan Diperkenalkan')
Ahli saraf dari Massachusetts General Hospital telah mengidentifikasi bahwa gen tertentu bisa meningkatkan risiko stroke.
Penelitian masih terus dilakukan untuk mengetahui mengapa gen tertentu bisa meningkatkan risiko stroke.
Dari penelitian yang bekerjasama dengan Chinese University of Hongkong berharap bisa menemukan obat yang tepat untuk mencegah stroke.(*)