Grid.ID - Menjadi tua adalah proses yang tidak bisa dihindari oleh manusia.
Akan ada banyak perubahan yang terjadi saat kamu menjadi tua.
Banyak orang akan mengalami penyimpangan mental saat menua.
Demensia adalah salah satu kondisi yang kerap menghantui kamu ketika beranjak tua.
( BACA : Thalia Putri Onsu Hebat! Sekali Dipanggil Sarwendah Langsung Bisa Posisi Yoga Ikutin Ibunya)
Seperti yang diketahui Alzheimer merupakan penyebab umum dari demensia.
Tapi ternyata tidak, stroke juga bisa menyebabkan seseorang mengalami demensia.
Melansir dari laman scmp.com Grid.ID mengungkapkaan pendapat Dokter tentang kaitan demensia dan stroke.
Dr Jonathan Rosand, Kepala Divisi Neurotical Care and Emergency Neurology telah memperhatikan banyak pasien yang mengeluhkan kehilangan ingatan saat mereka bertambah tua.
( BACA : Rahasia Unik Millane Fernandez Sebelum Pakai Lipstik Agar Hasilnya Awet Tahan Lama)
Ketika kita berbicara tentang menjaga kesehatan otak itu bukan hanya tentang mencegah Alzheimer saja, Ungkap Jonathan.
Tapi juga tentang mencegah terjadinya stroke yang besar dan yang sangat kecil.
Faktanya, akibat yang ditimbulkan oleh serangan stroke ringan bisa menyebabkan gangguan aliran darah ke otak.
Gangguan inilah yang akhinya mempengaruhi cara kerja otak.
( BACA : Punya Hubungan Dekat, Song Hye Kyo Tunjukkan Dukungannya untuk Film Terbaru Yoo Ah In)
Kehilangan ingatan adalah gejala awal demensia.
Sedangkan demensia vaskular atau demensia yang disebabkan oleh stroke memiliki gejala yang berbeda.
Gejalanya bisa seperti kesulitan dalam melaksanakan tugas, masalah komunikasi seperti berbicara cadel dan gangguan impuls atau rangsangan.
Orang yang mulai terserang demensia akan mulai lupa tentang nama dan beberapa kata.
( BACA : Mengintip Lokasi Konser SMTOWN di Dubai, Anti-Mainstream!)
Dan ini akan mengganggu kemampuan sang pasien untuk berkomunikasi.
Dr Jonathan mengungkapkan bahwa ia melihat banyak pasien di usia 70 dan 80 tahun mengalami kondisi demensia dengan kombinasi Alzheimer dan demensia vaskular.
Kombinasi ini meningkatkan penurunan kognitif pasien.
Lebih lanjut Jonathan menjelaskan bahwa orang-orang yang memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami stroke juga memiliki risiko yang sama.
( BACA : Sunan Kalijaga 'Shinta Bachir Bukan Dijual Robby Abbas, Melainkan Diperkenalkan')
Ahli saraf dari Massachusetts General Hospital telah mengidentifikasi bahwa gen tertentu bisa meningkatkan risiko stroke.
Penelitian masih terus dilakukan untuk mengetahui mengapa gen tertentu bisa meningkatkan risiko stroke.
Dari penelitian yang bekerjasama dengan Chinese University of Hongkong berharap bisa menemukan obat yang tepat untuk mencegah stroke.(*)