Grid.ID - Mencuci tangan dan menggunakan sanitiser untuk tangan selama ini disebut sebagai salah satu cara mencegah infeksi virus corona.
Orang-orang pun berbondong-bondong membeli cairan pencuci tangan ini, bahkan di Hong Kong sempat terjadi tragedi karena perebutan stoknya yang terbatas.
Seorang nenek dan bocah menjadi korban penusukan hingga terkapar tak berdaya.
Seolah orang-orang ingin melindungi diri tanpa peduli bagaimana nasib orang lain.
Namun, melansir Japantoday.com (27/2/2020) Beberapa ahli justru mulai memperingatkan orang-orang terkait penggunaan pembersih tangan berbasis alkohol tersebut.
Mereka menghimbau bahwa penggunaan cairan tersebut justru bisa meningkatkan risiko infeksi virus jika dilakukan secara berlebihan.
Ya, menurut mereka, mencuci tangan dengan sabun terlalu sering dalam upaya untuk menghindari infeksi virus justru bisa menimbulkan efek buruk.
Bagaimana itu bisa terjadi?