Menurut Murandu, metode pengobatan luka menggunakan gula dapat diterapkan pada pasien diabetes sebab hal itu tidak akan meningkatkan kadar gula dalam darah pasien.
"Gula adalah sukrosa, dan kamu membutuhkan enzim sukrase yang ada di dalam tubuh untuk mengubahnya menjadi glukosa. Jika gula digunakan di luar tubuh, kadar gula dalam darah tidak akan terpengaruh," jelasnya.
Bagi Murandu yang pernah tumbuh dalam keluarga dengan kondisi ekonomi serba minim, metode ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mereka yang tidak sanggup membeli antibiotik demi menyembuhkan luka.
"Tuangkan gula pada luka dan tutup dengan perban. Granul akan menyerap semua kelembaban yang memungkinkan bakteri untuk berkembang. Tanpa bakteri, luka akan lebih cepat sembuh," jelas Murandu.
Temuan Murandu juga didukung sejumlah studi kasus di seluruh dunia yang melaporkan manfaat gula bagi penyembuhan luka.
Gula juga diketahui dapat menyembuhkan luka yang resistan (tidak mempan) terhadap antibiotik. (*)