Siklus haid dapat berubah tiap bulan.
(BACA : 10 Perilaku Orang Cerdas Secara Emosional, Kamu Termasuk Nggak?)
Untuk itu, kita perlu mencatat siklus haid selama beberapa bulan.
Tandai hari pertama haid sebagai hari kesatu.
Dari catatan siklus haid selama beberapa bulan, kita bisa mengetahui siklus haid paling pendek dan paling panjang.
Setelah mengetahui siklus haid, maka kita dapat memperkirakan masa subur.
Lantas, bagaimana cara menghitung masa subur?
Setelah mengetahui masa siklus haid paling pendek dan paling panjang dari pencatatan minimal delapan bulan, kita hanya perlu menyesuaikan dengan sebuah rumus sederhana untuk mencari tahu masa subur.
(BACA : Tak Hanya Posisi Bercinta, Klimaks yang Sempurna Juga Bergantung Pada 4 Hal Ini)
Siklus paling pendek dikurangi 18 hari. Hasilnya adalah hari pertama masa subur.
Misalnya siklus paling pendek kita adalah 27 hari. Maka hari pertama masa subur adalah hari kesembilan.
Siklus paling panjang dikurangi 11 Hasilnya adalah hari terakhir masa subur. Misalnya siklus paling panjang adalah 30 hari.
Maka hari terakhir masa subur adalah hari ke-19. Hari-hari di antara dua tanggal tersebut, merupakan masa subur yang memiliki kemungkinan hamil lebih tinggi.
Pada contoh di atas berarti masa subur berada di antara hari ke 9-19. Selamat menghitung...
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Menghitung Masa Subur Berdasarkan Siklus Menstruasi")