Find Us On Social Media :

Pengobatan Herbal dengan Kunyit, Manjur Nggak sih? Berikut Penjelasan dari Ahlinya

By Justina Nur Landhiani, Selasa, 10 April 2018 | 13:36 WIB

pengobatan herbal dengan kunyit

Laporan Wartawan Grid.ID, Pradipta R

Grid.ID Kunyit telah sejak lama digunakan sebagai bahan dapur.

Selain itu, ia juga berperan aktif sebagai bahan pengobatan herbal.

Sebut saja jamu.

(BACA: 4 Alasan Kenapa Jalan Kaki Itu Baik Untuk Kesehatanmu)

Ramuan asli dari Indonesia ini dipercaya ampuh mengatasi beragam penyakit.

Dan salah satu bahan alami yang terkandung di dalamnya adalah kunyit.

Namun benarkah pengobatan herbal dengan kunyit bisa berhasil?

(BACA:  Kenang Perjalanan 6 Tahun Bersama EXO, Chanyeol Posting Foto yang Bikin Fans Baper)

Berikut penjelasannya, yang dilansir Grid.ID dari laman Web MD.

Pernahkah kamu menerima saran dari dokter untuk menggunakan kunyit dalam pengobatannya?

Sebagian besar pasti menjawab tidak.

Rupanya hal ini karena tubuh kita tidak bisa mencerna kurkumin atau senyawa dalam kunyit dengan baik.

(BACA: Henry Super Junior-M Bikin Salfok Gara-gara Foto Bareng Geng Tiang SMTOWN, Kalian Nyadar Nggak?)

Shrikant Anant, PhD seorang direktur asosiasi pencegahan dan pengendalian kanker di University of Kansas Cancer Center mengatakan, “Kunyit tidak terserap oleh usus, jadi kamu harus memakan kunyit dengan bahan aktif yang dapat terserap ke aliran darah”.

Salah satu cara agar tubuh menyerap labih banyak manfaat dari kunyit adalah dengan mencampurkan lada hitam.

Lada hitam memiliki senyawa yang disebut dengan piperine yang dapat meningkatkan penyerapan kunyit oleh usus.

(BACA: Momen Bjorka Diseruduk Hewan di Thailand Jadi Favorit Netizen dari Video Liburan Keluarga Ringgo Agus Rahman)

Secara umum, kunyit dianggap sangat aman untuk dikonsumsi.

Begitu pula jika dijadikan sebagai pengobatan.

Namun, ada cara yang tidak dianjurkan yaitu seperti mencampurkannya pada infus.

(BACA: Tak Kalah Menohok, Risa Balas Komentar Netizen Saat Dibilang Takut Berenang Dilaut)

Hal ini justru dapat membahayakan tubuh. (*)