KRI Nagabanda kemudian meninggalkan Naval Base Surabaya menuju Kupang.
Sesampainya di Timor, KS kemudian lego jangkar sehari disana untuk menambah logistik segar.
Sesudahnya KS Nagabanda segera angkat sauh dan berlayar di Samudera Indonesia, melakukan misi patroli serta pengintaian.
KRI Nagabanda kemudian menyusup diam-diam ke perairan negara Australia yang jaraknya hanya 50 mil (80 km) dari kota Perth bagian sebelah barat.
Setelah sampai disana udara menjadi terasa sangat dingin bagi awak KS KRI Nagabanda karena Australia berdekatan dengan kutub selatan.
Selesai melakukan pengintaian ke daratan Australia dan dirasa tak ada pergerakan dari armada perang negeri Kangguru maka komandan kapal memutuskan untuk putar balik ke Kupang.
Tapi ada salah satu anak buah kapal yang mengusulkan kepada komandannya untuk buang sampah dilaut bagian sebelah barat Perth.
"Komandan untuk menandai bahwa RI Nagabanda sudah pernah berada di perairan barat australia , sebaiknya kita buang sampah di sini." ujarnya.
Usul itu kemudian langsung disetujui.
Maka dikumpulkanlah bungkus makanan, kaleng dan lain sebagainya yang ada tulisan 'Made In Indonesia' dan segera dibuang ke laut.
Mengapa hal ini dilakukan? tak lain karena Psywar.
Orang Tua Panik Karena Anaknya Lahir dengan Tengkorak Tak Utuh
Sebab KS KRI Nagabanda berhasil menyusup tanpa ketahuan oleh kapal-kapal patroli angkatan laut Australia jauh kedalam teritori laut nasional mereka.
Hal itu juga sebagai peringatan jikalau Australia nekat membantu Malaysia dalam konfrontasi tersebut maka sewaktu-waktu Armada kapal selam Indonesia bisa kapan pun menyusup lagi ke perairan negeri Kangguru dan melakukan serangan.
Gara-gara ini pihak angkatan laut Australia sempat ketar-ketir seakan tak percaya bahwa ada kapal selam asing masuk ke teritori mereka tanpa terdeteksi sekalipun.(Seto Aji/Grid)