Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Baru-baru ini, Tara Basro menjadi sorotan karena dirinya memosting foto tanpa busana di laman Twitter.
Tak hanya itu saja, Tara Basro juga mengunggah foto dengan mengenakan bra serta celana dalam lewat akun Instagram.
Alasan wanita berusia 29 tahun ini memosting foto tanpa busana tersebut untuk mengkampanyekan agar orang-orang lebih percaya diri dan mencintai tubuh masing-masing apa adanya.
Menanggapi hal ini, Ernest Prakasa mengungkapkan bahwa dirinya mendukung kampanye Tara Basro untuk mencintai tubuh apa adanya dengan mengenakan bra dan celana dalam.
"Sebenernya itu first message (film) Imperfect kan, bahwa self love mencintai diri sendiri dengan segala ketidaksempurnaan".
"Jadi ya ketika Tara nge-post foto yang upload dua kali, pertama yang masih pakai baju".
"Kalau foto yang pertama gue support banget," ungkap Ernest Prakasa saat ditemui Grid.ID di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (5/3/2020).
Baca Juga: Sutradara Joko Anwar Akui Pernah Tolak Tara Basro: Tak Memenuhi Syarat!
Hal tersebut karena Ernest Prakasa melihat Tara Basro sukses menyampaikan pesan bahwa setiap orang memiliki kekurangan fisik dan setiap wanita memiliki keunikan masing-masing.
Tidak ada aturan mengenai standart kecantikan yang selama ini dibentuk oleh budaya dan selalu dikhawatirkan perempuan.
"Karena itu memberikan kayak semacam antitesis kalau orang lihat di Instagram itu semuanya mau jadi body goals ternyata artis yang sudah top aja merasa ya cintai diri sendiri apa adanya".
"Jadi menyeimbangkan lah, jadi perempuan-perempuan di luar sana enggak terlalu terhantui bahwa 'Oh harus body goals'," ungkap Ernest Prakasa.
Baca Juga: Pamer Lekuk Tubuh, Kominfo Sebut Unggahan Tara Basro Melanggar UU ITE
"Sebenernya message yang persis sama yang dibicarakan di film gue juga".
"Jadi gue sangat appreciate apa yang dia lakukan karena itu butuh keberanian untuk melakukan itu," lanjutnya.
Namun, Ernest Prakasa berpendapat bahwa foto kedua Tara Basro yang tanpa busana terasa cukup vulgar sehingga pesan pada foto tersebut untuk mencintai diri terasa agak samar.
"Yang kedua yang nggak ada bajunya, gue sih langsung berpendapat kalau yang kedua agak terlalu ekstrem sih, takutnya esensinya tertutup sama sensasinya," ungkap Ernest Prakasa.
Selain itu, Ernest Prakasa tidak mau banyak angkat bicara mengenai ancaman pelanggaran hukum yang digadang-gadang kemungkinan bisa menimpa Tara Basro.
"Jujur saya bukan sarjana hukum ya, kuliahnya FISIP itu juga jarang masuk".
"Jadi enggak tahu secara legalitas gimana tapi semoga sih baik-baik aja," tutup Ernest Prakasa.
Seperti yang diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menilai Tara Basro melanggar UU ITE karena dianggap menyebar konten berbau pornografi.
(*)