Grid.ID - Belum lama ini, viral di Twitter seorang wanita terima masker bekas pakai yang dibelinya seharga Rp 330 ribu.
Kisah wanita bernama Anelies yang diketahui berada di Yogyakarta ini viral usai dibagikannya di laman Twitter.
Anelies nyaris rugi lantaran mendapat masker bekas pakai usai membeli masker di apotek seharga Rp 330 ribu.
Sebagaimana diketahui, usai wabah virus corona menjangkit Indonesia banyak warga yang panik dan berbondong-bondong membeli masker.
Baca Juga: Kesal Jadi Korban Hoaks dan Disebut-sebut Pesan Masker sampai 20 Ribu Kotak, Tompi: Buat Apa?!
Masker atau produk respirator ini dianggap mempu menutupi hidung dan mulut, sehingga terhindar dari paparan bakteri dan virus, termasuk virus corona.
Banyaknya warga yang membeli masker membuat para pedagang kewalahan memenuhi kebutuhan tersebut.
Tak ayal banyak oknum nakal yang nekat menaikkan harga masker di pasaran.
Masker yang semula hanya dihargai Rp 20 ribu per boks mendadak melambung menjadi Rp 300 ribuan per boks.
Fakta tersebut seperti keterangan dari salah seorang pedagang masker di LTC Glodok berinisial GA.
"Kami jual buat eceran saja sih. Ada beberapa pesan distributor lagi kosong. Untuk per hari ini kami jual tinggi," ujar GA, seperti dilansir Grid.ID dari laman Kompas.com, pada Kamis (5/3/2020).
"Masih dijual Rp 300.000-an per boks, isi maskernya 50 lembar. Kalau sebelum kasus corona itu harga per boks Rp 20.000-an per boks. Meningkat 10 kali lipat lebih," lanjut GA
Namun, meski sudah diharga mahal, nyatanya masih ada beberapa pedagang masker yang nakal.
Salah satunya seperti yang dialami wanita di Yogyakarta bernama Anelies yang membeli masker seharga Rp 330 ribu tapi justru dapat yang bekas pakai.
Kisah viral ini pertama kali dibagikannya di laman Twitter pada, Selasa (3/3/2020) lalu.
"Astaghfirullah niat beli masker harga 330rb, gataunya kena tipu dapet distribusi masker bekas.
Hati hati guys, ini bahkan gak jelas diproduksinya dimana, cm tulisan jakarta," tulis @Anelies_Syarief.
Cuitan Anelies mendadak viral dan kini telah mendapat 25,4 ribu suka dan 23,8 ribu kali dibagikan.
Menanggapi viralnya pengalaman nahas yang dialami Anelies, pihak apotek langsung memberikan konfirmasi.
Hal ini seperti yang tampak dibagikan akun Twitter @fatichanjm, pada Rabu (4/3/2020) lalu.
"Halo guys. Saya ingin membuat thread versi saya, yg bekerja di apotek yg bersangkutan.
Baca Juga: Kesal, Adi Nugroho Harus Beli Masker yang Harganya Selangit
Semoga bisa semakin memperjelas apa yg sudah ditulis oleh teman saya Anelies, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman lebih lanjut mengenai apotek tempat saya bekerja mencari sesuap nasi, hehe," tulis @fatichanjm.
Dilansir Grid.ID dari thread yang dibagikan Faticha, ia mengaku apotek tempatnya bekerja tengah kewalahan lantaran minat akan masker melonjak usai kasus Viruc Corona dan meletusnya gunung merapi.
"Saya sendiri bekerja di apotek ini baru bbrp bulan, masih tahap magang tapi sudah ttd kontrak kerja.
Masker memang mjd tantangan yg luar biasa buat kami dalam memenuhi ketersediaan stoknya setiap hari, terlebih karena Corona & merapi. Shg orderpun kami lakukan tiap hari," tulis @fatichanjm.
Tak hanya itu, ia juga mengungkap asal muasal apoteknya memasok masker tersebut yaitu dari Kota Solo.
"Sbg info tambahan, barang diambil pada seseorang oknum yg dapat barang dr solo, beliau juga memiliki apotek dan juga merupakan seorang tenkes.
Shg untuk “dalang” dari ini semua saya tidak tahu menahu. Disini kami tekankan sekali lg bahwa kami tdk dg “sengaja” menjual masker tsb." ungkap @fatichanjm.
Menurut pihak apotek, usai viralnya cuitan di Twitter Anelies, ia lantas menyetop penjualan masker dengan merk tersebut.
Baca Juga: Parah Banget! Beli Masker Seharga Rp 300 Ribu Wanita Ini Kaget Saat Tahu Isi dalam Boks
"Setelah Nelies mengabari saya, saya langsung takedown semua masker tsb untuk direturkan di tempat salah satu karyawan kami membeli masker tsb.
Dan blm sampe dibeli oleh pasien lain." lanjut @fatichanjm.
Pihak apotek pun memohon maaf sebesar-besarnya atas kekuranghati-hatian terutama dalam mengecek masker yang hendak dijualnya.
(*)