Orang yang mengalami fobia ini tidak merasa sedih sepanjang waktu, hanya saja mereka menghindari acara atau kegiatan yang bisa membuat mereka bahagia.
Menurut Healthline, fobia ini memiliki beberapa gejala diantaranya sebagai berikut.
1.Kecemasan ketika kamu diundang ke pertemuan sosial.
2.Melewati peluang yang dapat menyebabkan hidup berubah menjadi lebih baik karena rasa takut terhadap sesuatu yang buruk akan terjadi.
3.Menolak untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang menyenangkan.
4. Berpikir menjadi bahagia berarti akan ada sesuatu yang buruk yang terjadi.
5.Saat kamu memikirkan kebahagiaan itu membuatmu menjadi seorang yang buruk.
6.Berpikir bahwa mencoba bahagia itu membuang-buang waktu dan usaha.
(BACA: Minuman Ini Bikin Gigi Jadi Kuning, Jangan Sering-sering Dikonsumsi ya!)
Dalam postingan blog di Psychology Today, seroang psikiater membahas beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab fobia ini.
Salah satu alasannya adalah ketakutan akan konflik dengan orang yang dicintai, pengalaman buruk yang kamu kaitkan dengan peristiwa tertentu di masa lalu.
Menurut Stephanie Yeboah, seorang blogger yang melakukan wawancara dengan Metro, menggambarkan rasanya hidup dengan cherophobia.
Ia mengungkapkan bahwa fobia ini berkembang dari perasaan putus asa yang sangat dalam dan mengarah pada perasaan cemas atau waspada untuk melakukan hal atau kegiatan yang menyenangkan.
Cherophobia tidak bisa disamakan dengan depresi, untuk itu pengobatan yang dilakukan pun berbeda.
Perawatan psikoterapi akan membantu memahami penyebab dan mulai mengatasi penyebab ketakutan tersebut. (*)