Grid.ID - Chen Wei adalah ahli epidemiologi yang terkenal di dunia dan seorang mayor jenderal di Tentara Pembebasan Rakyat China.
Dia berada di garis depan perang melawan wabah Ebola dan SARS dan sejak pertengahan Januari, dia juga ditempatkan di pusat penyebaran virus corona di Wuhan.
Pada hari Selasa, wanita 54 tahun itu, bersama dengan enam anggota timnya, menyuntikkan diri mereka dengan vaksin yang bahkan belum diuji pada hewan, seperti diwartakan Vice, Rabu (4/3/2020).
Hal ini dilakukan dalam upaya nyata untuk menunjukkan seberapa baik yang dilakukan China dalam memerangi coronavirus.
Baca Juga: Sedang Jalankan Tugas Rahasia, 3 Anggota KPK Ini Malah Dikepung Warga, Ada Apa?
Chen dan tim penelitiannya telah bekerja selama lebih dari sebulan di Institut Virologi Wuhan, sebuah laboratorium dengan klasifikasi keamanan hayati tertinggi.
Selain mengembangkan vaksin corona, tim Chen telah bekerja pada perawatan termasuk terapi plasma dan repurposing semprotan hidung yang dirancang untuk meningkatkan kekebalan terhadap virus.
Berbicara kepada stasiun televisi milik pemerintah China untuk sebuah laporan yang disiarkan Selasa, Chen mengklaim telah membuat terobosan besar dalam pengembangan vaksin.
"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk menempatkan vaksin rekombinan yang kami kembangkan ke dalam aplikasi klinis," kata Chen. "Kami harus berusaha membawa vaksin yang sedang kami kerjakan ke uji coba dan aplikasi klinis, memberikan dukungan teknis yang kuat untuk memenangkan pertempuran ini."