Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID - Seiring bertambahnya usia, massa otot akan menurun secara bertahap.
Dampak yang paling jelas adalah menurunnya kualitas hidup pada lansia.
Hal ini disebabkan menurunnya massa otot yang secara perlahan membuat lansia mengalami imobilitas karena kekuatan ototnya melemah.
Baca Juga: Latihan Otot dan 4 Kebiasaan Berikut Bikin Kamu Awet Muda dan Tetap Sehat loh, Cek yuk!
Resiko dari kelemahan otot seiring bertambahnya usia adalah mengganggu aktivitas sehari-hari seperti berjalan, naik tangga, atau mengangkat beban.
Lantas bagaimana jika kegiatan mengangkat beban seperti membawa barang berat dilakukan oleh orang di atas usia 40 tahun?
Dr. dr. C Heriawan Soejono, Sp.PD, K. Ger, M.Epid, spesialis penyakit dalam–Konsultan Geriatri, menjelaskan bahwa sambungan antara otot dan tulang sendi bahu bisa sobek jika membawa barang terlalu berat.
Baca Juga: Hati-hati! Manusia Mulai Kehilangan Massa Otot di Usia 40 Tahun, Yuk Kenali Gejalanya
Kemudian hal tersebut mengakibatkan rasa sakit yang parah.
“Kalau bawa belanjaan kan ditarik ke bawah. Berarti sambungan antara otot dan tulang pada sendi bahu bisa sobek,” tutur dr. Heri.
Dr. Heri menambahkan perlunya latihan ringan yang berkala.
Baca Juga: Akui Berat Perankan Tokoh Gatotkaca, Rizky Nazar Mulai Belajar Bela Diri dan Menaikkan Massa Otot
Hal sederhana yang bisa dilakukan sebagai bentuk latihan otot adalah dengan mengangkat botol mineral seberat 300 atau 600 mililiter setiap hari.
Di samping itu, senam, menggerakan sendi, dan stretching yang teratur akan membuat sendi dan otot semakin terpelihara.
“Latihan yang perlu dilakukan tidak perlu pakai barbel supaya berotot. Bisa dilakukan senam yang teratur, menggerakan sendi, stretching, dan bisa dengan botol air mineral".
"Botol air mineral 300 ml atau 600 ml bisa jadi media dan dilakukan secara teratur,” jelas dr. Heri.
Baca Juga: Sudah Punya Badan Kekar, Deva Mahenra Masih Ingin Tambah Massa Otot
Sendi dan otot harus terpelihara dan rutin digerakan.
Maka ketika momen membawa tas yang berlebihan sendi sudah terbiasa.
Dr. Heri berpesan bahwa Tuhan menciptakan sendi bisa berpurtar 360 derajat, maka harus dipelihara dengan selalu digerakan 360 derajat.
(*)