Grid.ID - Osteoporosis merupakan kondisi kepadatan tulang yang mengalami penurunan kualitas.
Dari kondisi itu membuat pengeroposan pada tulang, sehingga tulang menjadi rentan retak dan patah.
Terjangkitnya penyakit osteoporosis ini diperkirakan karena kekurangan asupan kalsium dalam tubuh.
Umumnya, osteoporosis dialami oleh kaum wanita, terutama yang telah memasuki usia menopause, yaitu dimulai dari pertengahan 30 hinggal awal 40 tahun.
Wanita lebih rentan berisiko terkena osteoporosis karena terjadinya perubahan hormon yang menyebabkan perubahan pada struktur tulang.
“Begini, sama halnya dengan jaringan-jaringan lainnya yang ada di tubuh yang hidup, tulang pun hidup, dibentuk selama tiga bulan lalu dipadatkan. Tapi, ketika menopause, maka waktu pembentukan itu agak terhalang karena tidak ada hormone estrogen, sehingga tulangnya mulai tipis, rapuh, dan mudah patah,” ungkap Dr. Ade Jeanne L. Tobing, SpKo, dokter spesialis kedokteran olahraga dilansir Grid.ID dari Nakita.id.
(BACA : Hindari 5 Makanan Ini Jika Kamu Tidak Ingin Mengalami Sembelit Lagi)
Estrogen merupakan hormon yang penting bagi wanita, hormon ini lebih banyak dijumpai di tubuh wanita daripada pria.
Salah satu gejala dari menurunnya kadar estrogen pada wanita yaitu tulang semakin rapuh sehingga mudah patah.
Meski wanita lebih rentan terkena osteoporosis, tapi pria pun berisiko mengidap osteoporosis.
Menurut Dr. Ade Tobing, osteoporosis pada pria biasanya terjadi di usia 70 tahun, khususnya yang sering mengonsumsi obat-obatan.
Untuk gejala osteoporosis ini tidak dirasakan oleh tubuh dan itulah yang membuat orang-orang menjadi tidak peduli kalau dirinya akan terkena osteoporosis.
“Tidak ada rasa nyeri, makanya orang tidak mau ke dokter.
Namun, jika sudah terjadi patah tulang, dia baru merasakan sakit dan nyeri,” ujar Dr. Ade Tobing pada nakita.id.
Meski tidak ada gejala-gejala yang dirasakan, kamu dapat mengetahui apakah tubuh akan mengalami osteoporosis atau tidak, yaitu dengan cara mengukur tinggi badan.
(BACA : 4 Cara Ampuh Bikin Anak Berhenti Ngompol, Gampang Banget nih)
Setiap bulan secara rutin ukurlah tinggi badan, apabila terjadi penurunan sebanyak 2-3 cm, maka kamu harus curiga akan terjadinya osteoporosis pada tubuh.
Atau apabila terdapat keturunan keluarga kandung yang sebelumnya mengidap osteoporosis, maka hal itu pun akan berdampak pada risiko terkena osteoporosis.
Fakta lain yang mungkin belum banyak disadari yaitu osteoporosis tak hanya menghantui wanita menopause, tetapi juga wanita remaja usia 18-23 tahun.
Menurut Dr. Ade, hal itu terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat, seperti menerapkan pola diet yang salah.
Remaja menganggap jika diet adalah tidak makan, padahal hal itu sangat salah, karena tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat yang sebenarnya dibutuhkan.
Tubuh yang baik adalah yang ideal bukan yang kurus, sebab jika badan kurus akan berisiko salah satunya yaitu adanya pengeroposan tulang.
(Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul : "Fakta! Ternyata Osteoporosis Dapat Terjadi Pada Pria dan Remaja")