Sebab dari olah TKP Heru kembali menyampaikan sebelum menghabisi korban pelaku sempat menyelupkan kepala korban ke dalam bak air hingga lemas.
"Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore akhirnya disimpan di dalam lemari. Setelah disimpan dalam lemari. Besok paginya si tsk ini akan membuang tapi bagaimana caranya dia bingung," katanya.
Kepada polisi tersangka justru mengaku tak menyesal atas perbuatan yang dilakukan.
"Si pelaku ini dengan sadar diri. Dia menyatakan telah membunuh dan menyatakan 'saya tidak menyesal, tapi saya merasa puas'," jelas Kombes Heru dikutip dari Kompas.com.
Setelah melakukan olah TKP atas pembunuhan tersebut, polisi akan kembali menyelidiki kasus ini lebih lanjut.
Heru mengatakan masih akan melakukan pemeriksaan terhadap kejiawaan NF.
"Ini butuh pendalaman lebih dalam, mungkin kami akan panggil ahli psikiater (kejiwaan)," kata Heru di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan yang sama, Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan apabila NF merupakan siswa cerdas dan berprestasi.
"Anak ini (tersangka) cukup cerdas, berkemampuan Bahasa Inggris cukup baik. Dia mengungkapkan berbagai perasaannya itu dalam berbagai tulisan," ungkap Susatyo.
NF bahkan dikabarkan sering menuliskan curahan hatinya melalui kata-kata yang ditemukan pada papan tulis di rumahnya.
Selain itu, polisi kini memeriksa 4 saksi dari pihak keluarga korban dan tersangka.
"Tentunya ini akan menjadi bahan-bahan yang akan kami kumpulkan dari TKP untuk bisa kami beri dan dikaji oleh ahli kejiwaan," lanjutnya.
(*)