Find Us On Social Media :

Ditemukan Catatan Horor soal Kematian di Kamar Siswi SMP yang Bunuh Bocah 6 Tahun, Psikolog Baca Emosi Aneh dalam Tulisan: Ini Proyeksi Kemarahan!

By Fidiah Nuzul Aini, Minggu, 8 Maret 2020 | 15:42 WIB

Pakar mikro ekspresi mencoba membaca catatan misterius pelaku pembunuhan bocah 6 tahun

Laporan Wartawan Grid.ID, Fidiah Nuzul Aini

Grid.ID - Tanah Air tengah dihebohkan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan seorang remaja.

Bukan sembarangan, kasus pembunuhan bocah tersebut dilakukan oleh siswi yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Dilansir Grid.ID dari Tribunnews, Minggu (8/3/2020), perempuan tersebut berinisial NF (15) diketahui nekat menghabisi nyawa bocah 6 tahun yang merupakan temannya sendiri, APA pada Kamis (6/3/2020).

Baca Juga: Kantor Polisi Geger Didatangi Pelajar SMP Ngaku Bunuh Teman Bermainnya, Pelaku Sudah Gambar Rencana Pembunuhan di Buku Catatan

Pelaku diketahui sering menonton film horor yang menginspirasinya untuk melakukan pembunuhan.

"Tersangka ini sering menonton film horor. Salah satunya Chucky. Dia senang menonton film horor itu memang hobinya itu," kata Yusri.

Perbuatan keji yang dilakukan NF itu terjadi di wilayah Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Tersangka Pembunuhan Janda Kaya Raya di Tulungagung Akhirnya Terungkap, Pelaku Ternyata Pernah Kos di Rumah Korban

Hal tersebut terbongkar setelah pengakuannya sendiri dengan mendatangi polisi keesokan harinya.

Ya, NF akhirnya memilih untuk menyerahkan diri.

Bahkan, setelah NF menyerahkan diri, ditemukan beberapa catatan dari remaja perempuan tersebut.

Baca Juga: Bukannya Tangisi Kematian sang Suami, Seorang Wanita di Lampung Justru Sedih saat Melihat Pelaku Pembunuhan Ditangkap Polisi, Ternyata Ini Alasannya

Melansir dari Tribunnews, Sabtu (7/3/2020), ada catatan yang bertuliskan, "Besok aku akan mencoba tertawa melihat ayahku meninggal selamanya."

Kalimat tersebut dituangkan pada selembar kertas dengan gambar seorang perempuan.

Total ada 13 lembar kertas yang digambar oleh pelaku dan kini menjadi barang bukti kepolisian.

Baca Juga: Kisah Si 'Anak Emas' yang Muak Terus Dituntut Berprestasi, Gelap Mata Rencanakan Pembunuhan Kedua Orantuanya dengan Cara Sadis

"Kemudian, kami menemukan catatan-catatan dan gambar-gambar perempuan menangis," kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro.

"Juga berbagai gambar-gambar kesedihan, kelihatan mata saja, dan sebagainya," lanjutnya.

Lebih lanjut, catatan misterius tersebut coba dibaca oleh pakar mikro ekspresi, Poppy Amalia, di akun Instagram pribadinya.

Baca Juga: Tak Bersalah dalam Tuduhan Pembunuhan, Bocah 14 Tahun Ini Dihukum Mati dengan Kursi Listrik, Bahkan Ukuran Tubuhnya Terlalu Kecil Untuk Muat di Kursi Listrik

Dilansir Grid.ID dari akun Instagram @poppyamalya, Sabtu (7/3/2020), Poppy membagikan catatan milik pelaku NF.

Poppy mengatakan, dalam catatan tersebut berulang kali terdapat kata 'ayah'.

Menurutnya, apabila ada pengulangan kata, artinya fokus ke arah tersebut.

Baca Juga: Pasutri Ini Membuat Penjara Bawah Tanah yang Mengerikan untuk Tempat Pelecehan Seksual dan Pembunuhan Berantai

"Tulisan : proyeksi perasaan.

Berulang kali kata 'ayah' muncul : biasanya kalau sampai pengulangan artinya fokus ke arah tersebut," tulis Poppy.

Bahkan, Poppy sampai mengatakan lemahnya hubungan dengan ayah dan terdapat kemarahan terhadap figur tersebut.

Baca Juga: Jadi Dalang Pembunuhan Keji Suami dan Anak Tiri, Aulia Kesuma Kini Hadapi Sidang Lanjutan, Sang Eksekutor yang Dijanjikan Kerja di Gudang Justru Terancam Hukuman Mati!

"Asumsi : lemahnya hubungan dengan ayah dan kemarahan terhadap figurnya karena ada kata 'mati'," sambungnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pelaku mempunyai kemarahan yang terpendam terhadap sang ayah.

Poppy mengungkapkan, pelaku NF memproyeksikan anak kecil di bawah usianya sebagai pelampiasan.

Baca Juga: Jemput Paksa Anaknya untuk Divisum Usai Diduga Dapat KDRT hingga Ancaman Pembunuhan dari Kakak Kandung Chelsea Olivia, Ibunda Miki: Kenapa Nggak Mau Turun, Kamu Takut Miskin?

"Dan karena tidak keluar emosinya, asumsi saya ia proyeksikan kemarahannya yang terpendam kepada ayah ia proyeksikan kepada anak kecil di bawah usianya sebagai pelampiasan," tutupnya.

(*)