Laporan Wartawan Grid.ID, Fidiah Nuzul Aini
Grid.ID - Tanah Air tengah dihebohkan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan seorang remaja.
Bukan sembarangan, kasus pembunuhan bocah tersebut dilakukan oleh siswi yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dilansir Grid.ID dari Tribunnews, Minggu (8/3/2020), perempuan tersebut berinisial NF (15) diketahui nekat menghabisi nyawa bocah 6 tahun yang merupakan temannya sendiri, APA pada Kamis (6/3/2020).
Pelaku diketahui sering menonton film horor yang menginspirasinya untuk melakukan pembunuhan.
"Tersangka ini sering menonton film horor. Salah satunya Chucky. Dia senang menonton film horor itu memang hobinya itu," kata Yusri.
Perbuatan keji yang dilakukan NF itu terjadi di wilayah Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Hal tersebut terbongkar setelah pengakuannya sendiri dengan mendatangi polisi keesokan harinya.
Ya, NF akhirnya memilih untuk menyerahkan diri.
Bahkan, setelah NF menyerahkan diri, ditemukan beberapa catatan dari remaja perempuan tersebut.
Melansir dari Tribunnews, Sabtu (7/3/2020), ada catatan yang bertuliskan, "Besok aku akan mencoba tertawa melihat ayahku meninggal selamanya."
Kalimat tersebut dituangkan pada selembar kertas dengan gambar seorang perempuan.
Total ada 13 lembar kertas yang digambar oleh pelaku dan kini menjadi barang bukti kepolisian.
"Kemudian, kami menemukan catatan-catatan dan gambar-gambar perempuan menangis," kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro.
"Juga berbagai gambar-gambar kesedihan, kelihatan mata saja, dan sebagainya," lanjutnya.
Lebih lanjut, catatan misterius tersebut coba dibaca oleh pakar mikro ekspresi, Poppy Amalia, di akun Instagram pribadinya.
Dilansir Grid.ID dari akun Instagram @poppyamalya, Sabtu (7/3/2020), Poppy membagikan catatan milik pelaku NF.
Poppy mengatakan, dalam catatan tersebut berulang kali terdapat kata 'ayah'.
Menurutnya, apabila ada pengulangan kata, artinya fokus ke arah tersebut.
"Tulisan : proyeksi perasaan.
Berulang kali kata 'ayah' muncul : biasanya kalau sampai pengulangan artinya fokus ke arah tersebut," tulis Poppy.
Bahkan, Poppy sampai mengatakan lemahnya hubungan dengan ayah dan terdapat kemarahan terhadap figur tersebut.
"Asumsi : lemahnya hubungan dengan ayah dan kemarahan terhadap figurnya karena ada kata 'mati'," sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pelaku mempunyai kemarahan yang terpendam terhadap sang ayah.
Poppy mengungkapkan, pelaku NF memproyeksikan anak kecil di bawah usianya sebagai pelampiasan.
"Dan karena tidak keluar emosinya, asumsi saya ia proyeksikan kemarahannya yang terpendam kepada ayah ia proyeksikan kepada anak kecil di bawah usianya sebagai pelampiasan," tutupnya.
(*)