Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Baru-baru ini masyarakat dibuat geger dengan berita pembunuhan yang dilakukan seorang siswi SMP berusia lima belas tahun.
Siswi SMP berinisial NF tersebut diketahui nekat menghabisi nyawa bocah 6 tahun yang tak lain adalah temannya sendiri, APA, pada Kamis (06/03/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.
Perbuatan keji yang terjadi di wilayah Sawah Besar, Jakarta Pusat itu terungkap setelah pelaku mendatangi kantor polisi keesokan harinya untuk menyerahkan diri.
Hal ini tentu jadi pukulan besar bagi ibunda korban, Ratnawati.
Apalagi beberapa waktu lalu, video dirinya tampak histeris melepas kepergian sang putri sempat beredar luas di media sosial.
Dalam video yang dibagikan akun Instagram @fakta.indo, Ratnawati tampak berada dipelukan seorang pria yang diduga suaminya.
Mengenakan jaket warna biru navy, Ratnawati tampak sibuk meracau dan sesekali menangis hingga berontak.
Tak hanya itu, melansir laman Tribun Jakarta, saking tak bisa percayanya, Ratnawati merasa sang anak, APA masih ada.
Dengan suara pelan dan serak sedih, Ratnawati menuturkan curahan hatinya.
Korban diketahui merupakan anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara.
Dan tahun ini, rencananya korban akan mulai bersekolah bersama adik dari pelaku.
Oleh sebab itu, kepergian APA yang mendadak membuat Ratnawati merasa putrinya masih hidup.
"Rencananya tahun ini mau masuk sekolah. Tadinya mau sekolah bareng adiknya si pelaku," ujarnya.
"Saya merasa anak saya masih ada kok. Anak saya masih di rumah, lagi nonton. Tidak ke mana-mana," sambungnya.
Karena merasa sangat terpukul dan sulit menerima kenyataan, Rahmawati sampai tak mampu berharap apapun tentang pelaku maupun keluarganya.
Baca Juga: Air Mata Langsung Berderai Begitu Tiba di Pemakaman, Baim Wong Ungkap Pesan Terakhir sang Ibunda
"Saya tidak punya harapan apa-apa. Tidak punya sama sekali. Karena di hati saya tidak ada apa-apa," tegasnya.
Diwartakan Grid.ID sebelumnya, setelah melakukan pembunuhan, tersangka sempat mengurai curhatannya di sebuah buku tulis dalam bahasa inggris.
Oleh karenanya, polisi menduga jika pelaku telah merencanakan pembunuhan tersebut.
Sementara melansir laman Tribunnews Bogor, polisi masih berusaha mengungkap makna tersirat yang tertulis di buku catatan pelaku.
Pasalnya, cara yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban terbilang sadis dan keji.
"Jadi, si anak (korban) diajak ke kamar mandi kemudian disuruh mengambil mainan yang ada di dalam (bak mandi). Anak itu diangkat dan dimasukan ke dalam bak, baru ditenggelamkan," ungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto.
Selain itu, pelaku juga mencekik leher korban hingga lemas, baru setelahnya diikat dan dimasukkan ke dalam lemari.
"Setelah (korban) lemas, baru dibawa naik ke atas, didudukan. Karena (korban) mengeluarkan darah, lalu disumpal pakai tisu dan diikat. Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore, akhirnya disimpan di dalam lemari," sambung Heru.
Hingga kini, kasus dugaan pembunuhan tersebut masih diselidiki oleh Polsek Sawah Besar, termasuk memeriksa kondisi kejiwaan tersangka.
(*)