Laporan Wartawan Grid.ID, Maria Novika Diah Siswari
Grid.ID - Siapa tidak mengenal Tukul Arwana?
Komedian dan presenter ini sudah malang melintang di dunia hiburan tanah air.
Tukul Arwana dikenal dengan acaranya Bukan Empat Mata.
Presenter asal Semarang ini mengawali kariernya dengan menjajaki dunia komedi.
Dengan sepak terjangnya, bakat lawak Tukul pun tidak perlu diragukan lagi.
Namun, perjalanan tidak selalu mulus.
Sempat menjadi supir hingga berjualan gas elpiji pernah dilalui Tukul.
Kemudian dirinya memutuskan untuk merantau ke Jakarta demi kehidupan yang lebih baik.
Saat ekonominya masih belum stabil, Tukul jatuh cinta dan kemudian menikah dengan Susiana atau yang biasa disapa Susi.
Susi dengan setia mendampingi Tukul dalam suka dan duka.
Sosok wanita berdarah Minang inilah yang selalu ada dalam setiap perjuangan Tukul untuk mencapai posisinya sekarang ini.
Karena itulah, Tukul nampak begitu mencintai istrinya yang telah ia nikahi selama 21 tahun ini.
Baca Juga: Siapa Bilang Lemak Itu Buruk? Berikut Ini 6 Makanan Berlemak yang Baik untuk Kesehatan
Walaupun sering terlihat menggoda wanita lain, ternyata hatinya masih mencintai Susi.
Walaupun telah beberapa tahun ditinggal sang istri, Tukul masih ingat kebiasaan Susi.
Hal ini terungkap melalui program Pagi-Pagi Pasti Happy yang videonya diunggah ke Youtube oleh TRANS TV Official pada Kamis (5/3/2020).
"Dia tau kesukaan-kesukaan saya," ujar Tukul.
Presenter itu juga mengatakan bahwa kemana pun istrinya pergi, Susi selalu tahu hal yang disukai Tukul.
"Kemana aja dia pergi mesti tahu apa yang disukain saya, inget yang disukai saya. 'Ini untuk suami gua ini', gitu," kenangnya.
Mendiang Susi mengetahui persis makanan-makanan kesukaan suaminya.
"Umpama kayak ayam kampung, gitu, dia tahu, Sate kambing, dia tahu. Oseng-oseng kangkung, telur mata sapi, itu," lanjut Tukul.
"Duren juga. Makanya saya sampai sekarang suka nanem duren, di belakang rumah tuh ada empat saya," tandasnya.
Tak hanya itu, Susi juga dikatakan ahli dalam hal memasak.
"Pinter masak ya mbak Susi?" Tanya Iis Dahla.
"Pinter," jawab Tukul singkat.
Saat pertama menikah, Susi bersedia menerima Tukul yang saat itu perekonomiannya masih susah hingga harus mengontrak untuk tempat tinggal.
"Enggak (komplain). Dia menerima apa adanya. Memang saya sudah ngomong kalo gak punya apa-apa kok," tuturnya
"Punyanya tanggung jawab sepenuhnya selamanya," ujarnya lagi.
(*)