Find Us On Social Media :

Sarapan Hanya Dengan Minum Susu Saja? Ini Faktanya

By Alfa, Sabtu, 14 April 2018 | 08:35 WIB

Susu memiliki kandungan gizi berlimpah, terutama kalsium dan vitamin. Dibanding makanan lain, kalsium dalam susu merupakan tertinggi dan berkhasiat bagi kepadatan tulang.

Grid.ID - Bagi sebagian orang, makan pagi atau sarapan tidak menjadi suatu kebiasaan.

Padahal, sarapan adalah waktu makan yang paling penting dan tidak boleh dilewatkan.

Para ahli nutrisi mengingatkan bahwa sarapan adalah salah satu kunci untuk menuju hidup sehat.

Kebiasaan sarapan akan membantu seseorang lebih mudah fokus dan konsentrasi serta selalu berenergi.

Bagi mereka yang tidak sempat sarapan di rumah karena alasan tempat kerja atau sekolah yang jauh, disarankan untuk membawa bekal sehingga bisa disantap di kendaraan atau di tempat tujuan.

(4 Menu Sarapan Ramah Berat Badan ala Diet Keto, Cocok untuk Kamu yang Super Sibuk!)

Dengan sarapan, kamu tidak cuma memiliki energi untuk memulai aktivitas selama seharian, tetapi juga dapat mengendalikan berat badan.

Pada orang dewasa yang sedang dalam program diet, kebiasaan sarapan justru bisa mencegah kegemukan.

Sarapan akan mencegah kita makan berlebihan di siang hari.

Menu sarapan idealnya memenuhi sepertiga kebutuhan total kalori harian supaya tubuh tetap berenergi dan kebutuhan gizi terpenuhi.

Namun cukup banyak orang yang menganggap minum segelas susu atau bahkan teh manis sebagai sarapan.

(Awali Harimu dengan 6 Sarapan Sehat Ini, Dijamin Bikin Semangat Seharian!)

Susu memiliki kandungan gizi berlimpah, terutama kalsium dan vitamin.

Dibanding makanan lain, kalsium dalam susu merupakan tertinggi dan berkhasiat bagi kepadatan tulang.

Karena menganggap kandungan gizinya lengkap, tak sedikit orang yang memilih segelas susu sebagai pengganti sarapan, bahkan untuk menu sahur pengganti nasi.

Lalu amankan hanya minum susu saja untuk sarapan?

Dalam segelas susu terkandung karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, tetapi segelas susu sapi hanya mengandung sekitar 60 kalori.

"Jangan cuma minum susu. Lebih baik ditambah asupan lain seperti roti, mi, sereal, atau nasi," kata Ketua Umum Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Prof. Hardinsyah yang dikutip dari Kompas.com. 

(Summer Corn Tomato And Avocado Salad With Creamy Buttermilk, Asupan Sarapan Lezat dan Sehat untuk Tubuh)

Sedangkan menurut Ahli gizi, Dr Maurudut mengatakan susu bukanlah asupan utama dan tidak bisa menggantikan makan besar.

Memang tidak ada patokan kapan waktu minum susu yang tepat, karena tergantung pada kebiasaan.

"Efeknya tergantung pada faktor metabolisme tubuh masing-masing orang,” kata Marudut.

Kendati demikian, Marudut mengatakan saat perut kosong, maka penyerapan sangat baik.

Bila susu diminum sebelum makan, seharusnya tak memiliki efek samping.

Kandungan gizinya malah akan diserap dengan baik.

“Saat perut kosong, maka akan terjadi penurunan zat gizi. Saat itulah penyerapan makin bagus, tubuh akan cepat menangkap,” kata dia.

(5 Makanan Kaya Protein, Jadi Alternatif Menu Sarapan Selain Telur)

Sarapan dengan menu susu akan lebih jika digabung dengan sereal. 

Sigrid Gibson seorang ahli gizi, mengungkapkan bahwa sarapan sereal ditambah dengan susu bisa menjadi pilihan yang sehat.

Menu sereal dan susu kaya akan sumber kalsium dan nutrisi penting lainnya, seperti serat, protein dan karbohidrat.

Dalam temuannya, Gibson menganalisis sebanyak 12.068 daftar menu makanan dari National Diet and Nutrition Survey.

Hasil penelitian menunjukkan, satu dari lima orang dewasa tidak makan makanan padat ketika sarapan.

(Hamish Daud Ungkap Pentingnya Sarapan Sehat Bagi Kesehariannya)

Sementara sepertiga di antaranya memilih sereal dan 45 persen mengonsumsi sarapan non sereal.

Peneliti berkesimpulan bahwa sarapan sereal dengan susu mendorong orang untuk mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi karbohidrat.

Sementara mereka yang mengonsumsi non-sereal, cenderung makan makanan tinggi asam lemak jenuh dan asupan protein yang rendah. (*)