Find Us On Social Media :

Nenek Aishah, Mahasiswa Berusia 70 Tahun yang Tak Pernah Menyerah

By Dewi Lusmawati, Sabtu, 14 April 2018 | 09:38 WIB

Nenek Aishah

Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID- Ada ungkapan yang mengatakan, 'Belajar di waktu muda bagai mengukir di atas batu. Belajar di waktu tua bagai melukis di atas air'. 

Sebenarnya, ungkapan ini untuk memotivasi anak muda agar giat belajar dan menuntut ilmu. 

Masa muda hendaklah dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan.

Namun, bukan berarti orang yang sudah memasuki usia senja sudah terlepas tanggung jawabnya untuk menuntut ilmu.

(BACA: Bosan dengan Outfit Itu-itu Saja? yuk Intip 3 Inspirasi Busana Untuk ke Kampus, Dijamin Penampilanmu Makin Modis

Banyak orang yang sudah berusia, berlindung dari kewajiban belajar dengan ungkapan ini. 

Tapi tidak dengan seorang nenek satu ini.

Dilansir Grid.ID dari artikel terbitan New Straits Times tanggal 13 April 2018, seorang nenek berusia 70 tahun tak menyerah untuk menjadi mahasiswa.

Wanita tersebut bernama Aishah Hamad.

(BACA: Berprofesi Sebagai Artis, Prilly Latuconsina Sering Diledek Teman-teman Kampus)

Ia adalah seorang ibu tunggal dengan delapan anak.

Aishah berasal dari Bandariang, Grik, Lenggong, Malaysia.

Ia terdaftar sebagai seorang mahasiswa di sebuah univeritas.

Aishah mengambil jurusan tentang pelabelan di kampus Kolej Komuniti Lenggong.

(BACA: Mahasiswa Memprotes Praktik Korupsi di Kampus Pakai Lagu Rihanna, Langsung Viral!)

Alasannya? Dia ingin tahu cara membuat logo untuk produk 'ikan pekasam'.

Ikan pekasan adalah salah satu jenis produk ikan asin, yang telah menjadi bisnis utama bagi Aishah selama lima tahun terakhir.

Aishah, dikenal di komunitasnya sebagai 'Opah', atau nenek.

Ia mengatakan bahwa ia selalu bermimpi untuk memiliki logo sendiri pada produknya.

(BACA: Probosutedjo Dekat Dengan Dunia Pendidikan, Ada Namanya Dibeberapa Kampus)

Kini ia bertekad untuk mewujudkan impian tersebut dengan belajar di kampus.

“Anak-anak saya telah membawa produk saya ke mana-mana (untuk dipasarkan). Saya percaya inilah saatnya bagi saya untuk meluncurkan logo saya sendiri dan memperkenalkan produk saya sendiri melalui saluran yang tepat, ”tambahnya.

Dia mengatakan, setelah mengetahui bahwa lembaga Kolej Komuniti Lenggong memiliki jurusan pelabelan, dia mengambil inisiatif untuk mendaftar sebagai siswa.

Aishah mengatakan hal itu rumit pada awalnya.

(BACA: Ajak Ketiga Anaknya ke Kampus, Aliya Rajasa Tampil dengan Gaya Sederhana yang Manis, Intip yuk!)

Terutama karena dia tidak pernah menggunakan komputer sebelumnya.

“Meskipun itu masih agak sulit, saya bersemangat dan sekarang, saya tidak bisa berhenti menjelajah,” kata Aishah.

Ia belajar selama lima jam tiap harinya.

Aishah mengatakan orang cenderung menyamakan inovasi dengan pemuda.

(BACA: Tips Makeup Cantik Simpel Fresh Buat ke Kampus dari Maudy Ayunda, Wajib Dicontek nih! Hehehe… )

“Tetapi kreativitas bukanlah satu-satunya yang melestarikan kaum muda di bidang apa pun. Tidak ada alasan mengapa orang yang lebih tua tidak seharusnya berperan dalam merancang masa depan," ujarnya.

“Usia sama sekali bukan hambatan. Anda harus melihat peluang yang Anda miliki dan mengambilnya, ”kata Aishah.

Ia menjadi mahasiswa tertua di perguruan tinggi tersebut.(*)