Pekerjaan Orangtua Memperihatinkan
Meski kini hidup bergelimang harta, namun pekerjaan orangtua Lucinta Luna sesungguhnya memprihatinkan.
Hal ini pernah dibeberkan Lucinta Luna pada Ashanty saat tampil di Youtube The Hermansyah A6, yang ditayangkan Senin (27/5/2019).
Kepada Ashanty, Lucinta Luna mengaku dulunya hidup di desa dan dalam kemiskinan hingga makan saja susah.
Baca Juga: Beredar Video Lucinta Luna Mengerang dan Teriak-teriak Bak Kerasukan, Ketua GPAN: Dia Lagi Kecanduan
"Aku tuh terlahir di Jakarta, jadi mama papa orang kampung, orang Jawa, Jawa Tengah, Wong Tegal, pindah ke Jakarta," ungkap Lucinta.
"Anaknya banyak sih, nah aku anak ke 8 dari 9 bersaudara," lanjutnya.
"Terus SD aku sekolah, sekolahnya yang biasa, terus SMP aku masuk yang swasta, aku masuk madrasah, Alhamdulillah pinter ngaji," ujar Lucinta Luna.
"Setelah madrasah aku masuk SMA, tapi SMA nya itu aku nggak tamat, ekonomi keluarga nggak kuat," jelasnya.
"Di situ aku sadar sih, ya udah aku keluar, aku ikut temen, kaya usaha butik-butik begitu, nggak betah juga karena tokonya sepi," imbuh Lucinta Luna.
"Ya udah aku cari-cari pengalaman, nggak punya ijazah gitu kan aku ikut temen lagi yang punya usaha, nggak kuat lagi," bebernya.
"Aku ikut temen lagi kaya di makeup gitu makanya aku bisa makeup belajar dari situ, emang bakat aku di bidang makeup ," aku Lucinta Luna.
Ayah Lucinta yang seorang pengurus RW dan ibunya yang hanya ibu rumah tangga, tidak memiliki cukup penghasilan untuk menyekolahkan ke 8 saudaranya, termasuk dirinya.
Baca Juga: Ada Pelanggaran, Polisi Telusuri Alasan Lucinta Luna Tak Dapatkan Obat Secara Langsung dari Dokter
Orang tua yang tidak bekerja, membuat Lucinta Luna tidak bisa menamatkan bangku SMA nya.
Sehari-hari kebutuhan keluarga Lucinta Luna dipenuhi oleh kakak pertama hingga kakak keempatnya.
Namun keadaannya di masa lalu ini menjadikan motivasi bagi Lucinta Luna untuk menghasilkan banyak uang.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul, Honor Fantastis Lucinta Luna Bocor, Pantas Beli Apartemen Rp 3,5 M, Kerjaan Orangtua Memprihatinkan
(*)