Laporan Wartawan Grid.ID, Dwi Ayu Lestari
Grid.ID - Sebenarnya cegukan umum terjadi pada semua orang pada segala usia.
Tak hanya pada sistem pencernaan, cegukan juga terjadi pada rahim loh.
Grid.ID akan mengulas cegukan pada bayi.
Meski tak berbahaya, cegukan bisa menjadi gangguan bagi bayi.
(BACA: Sederet Hal yang Tidak Boleh Kamu Abaikan Selama Kehamilan, Apa Saja ya?)
Kejang pada diafragma dapat mengejutkan bayi, tentu saja ini bukan hal yang baik.
Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Dilansir dari Parenting.com, Grid.ID akan merangkum cara mengurangi cegukan pada bayi.
1. Kelebihan susu biasanya menjadi penyembab umum dari cegukan.
Perut yang penuh akan memicu kejang pada otot diafragma.
Saat menyusui, cobalah untuk diperlambat, beri kesempatan pada bayi untuk bersendawa dan beristirahat.
(BACA: 7 Makanan Ini Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Anak)
2. Jangan biarkan bayi menelan udara.
Selain meminum banyak susu, terlalu banyak menelan udara juga bisa menyebabkan cegukan pada bayi.
Ini biasanya dialami oleh bayi yang baru lahir.
Tugas sang ibu adalah memasikan mulut bayi menempel erat pada puting untuk menghindari masuknya udara ke dalam mulut.
Jika bayi menyusu menggunakan botol, maka miringkanlah botol ke sudut 45 derajat sehingga udara naik ke bagian bawah botol.
Pastikan bayi duduk pada sudut 30-45 derajat saat menyusui untuk mencegah udara beputar di dalam perut.
Biarkan nayi terduduk setidaknya selama dua puluh menit setelah makan untuk menghindari tekanan pada diafragma.
Tak usah khawatir, cegukan pada bayi akan berkurang seiring dengan perkembangan sistem pencernaanya. (*)