Find Us On Social Media :

Gara-gara Sering Nonton Sinetron, ABG di Makassar Bikin Skenario Pura-pura Diculik Usai Hilangkan Sandal Ibunya

By Arif Budhi Suryanto, Rabu, 11 Maret 2020 | 10:16 WIB

(ilustrasi) Penculikan - Gara-gara Sering Nonton Sinetron, ABG di Makassar Bikin Skenario Pura-pura Diculik Usai Hilangkan Sandal Ibunya

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Seorang siswi SMP asal Kabupaten Pangkajene, Makassar, Sulawesi Selatan, berinisial SR (12) baru saja menghebohkan keluarganya sendiri.

Bagaimana tidak, ia baru saja mengaku sebagai korban penculikan oleh anak tokoh masyarakat di kampungnya.

Padahal semua ini adalah skenario yang ia buat setelah menghilangkan sandal milik ibunya pada Sabtu (07/03/2020) kemarin.

Baca Juga: Syifa Hadju Imbau untuk Jangan Bully Peneror yang Mengancam Menculik dan Memperkosanya, Ini Penjelasannya

Kabar ini telah dikonfirmasi oleh Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji saat rilis kasus di Mapolda Sulsel.

"Putri (nama samaran) ini merekayasa cerita dan mengaku telah diculik, tapi yang sebenarnya adalah Putri ini kesal sama keluarganya dan mengarang cerita," ujar Aji, seperti yang dikutip Grid.ID dari Antaranews.com.

Skenario yang dirancang SR ini bahkan pada awalnya berjalan mulus dan berhasil membuat heboh media sosial karena ceritanya yang viral.

Baca Juga: Syifa Hadju Akhirnya Bertemu dengan Pelaku yang Ancam Menculiknya, Orang Tua Pelaku: Kami Minta Maaf

Hingga pada akhirnya, polisi curiga karena pengakuan SR sering tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

"Banyak kejanggalan mulai dari cerita korban yang tidak berkesesuaian, kemudian bajunya yang masih terlihat rapi, tidak lusuh dan lainnya," terang Aji.

Takut Dimarahi

Melansir dari Kompas.com, SR nekat melakukan aksinya ini lantaran takut dimarahi usai menghilangkan sandal milik ibunya.

Baca Juga: Warna Gigi Jadi Kuning Memang Bikin Enggak Pede, Apa Sih yang Jadi Penyebabnya?

Selain itu, SR juga terlanjur sakit hati kepada orangtuanya karena permintaan untuk dibelikan sepatu baru tidak dipenuhi.

"Awalnya adiknya korban berinisial I bilang kalau ibunya akan marah karena menghilangkan sandalnya dan korban juga sakit hati karena permintaan untuk dibelikan sepatu tidak dipenuhi orangtuanya," terang Aji.

Niat SR pun semakin bulat setelah mendengar pernyataan sang kakak laki-laki yang menyuruhnya pergi dari rumah.

Baca Juga: Dua Hari Berturut-turut Makan Ikan Buntal Dimasak Kuah Santan Hasil Pancingan di Laut, Satu Keluarga Tewas Keracunan

SR kemudian lari bersembunyi ke gudang beras milik tantenya dan meminum obat Paracetamol 2 tablet, Asam Fenamat, dan Antalgin hingga tertidur.

Sementara itu, orangtua SR sudah panik bukan main mencari anaknya yang tak kunjung pulang tersebut.

Mengetahui keributan ini, SR langsung mengambil seutas tali dan mengikatkan kedua tangannya ke belakang seolah-olah seperti korban penculikan.

Baca Juga: Blak-blakan Sebut Syahrini Sudah Kepergok Nikahi Juragan Batulicin Bernama Haji Isam Sebelum Dipersunting Reino Barack, Lia Tiga Srigala: Kalau Orang-orang di Sana Sudah pada Tahu lah!

"Setelah ditemukan oleh tetangganya di gudang itu, dia lalu mengaku kepada tantenya kalau sudah diculik dan dibawa pergi melalui mobil Toyota Avanza," ujar Aji.

Terinspirasi dari Sinetron

Kepada polsi, SR mengaku mendapatkan ide untuk membuat skenario ini dari tayangan sinetron yang biasa ditontonnya di televisi.

Baca Juga: 8 Tahun Tunggu Kehadiran Sang Buah Hati, Kini Shandy Aulia Ungkapkan Kebahagia Saat Putri Kecilnya Bersedia Menemaninya Berbelanja

"Terinspirasi dari berbagai acara di TV," ungkap Aji, Senin (09/03/2020).

"Sinetron, FTV kan banyak itu acaranya," lanjutnya.

Sandiwara yang dikarang SR sendiri terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan terhadap salah satu anak tokoh masyarakat di kampungnya yang disebut-sebut sebagai pelaku penculikan.

Baca Juga: Dibully Pakai Tato dan Istri Lepas Hijab, Suami Siti Badriah Sempat Ingin Laporkan Netizen ke Polisi

Pasalnya, anak tokoh masyarakat tersebut hanya melakukan kegiatan memancing di hari SR mengaku diculik.

"Kepada penyidik, akhirnya korban mengaku bahwa dirinya mengarang cerita untuk mendapatkan perhatian dari orangtuanya," pungkas Aji.

(*)