Grid.ID - Perang Suriah telah menjadi bencana yang perlahan-lahan akan menghantam hampir di seluruh dunia.
Perang Suriah ini merupakan sebuah konflik betsenjata dari berbagai pihak dengan intervensi internasional.
Kerusuhan tumbuh sejak adanya protes kebangkitan dunia Arab pada tahun 2011.
Konflik ini kemudian meningkat ke konflik bersenjata setelah adanya kekerasan atas protes kepada Pemerintah Presiden Bashar al Assad.
(BACA:Pasca Dibombardir Rudal oleh Amerika dan Sekutu, Suasana Ibu Kota Suriah Pagi Ini Tak Terduga)
Melansir dari laman Washington Post pada Jumat (13/04/2018), Grid.ID telah merangkum beberapa fakta menarik di balik tercetusnya Perang Suriah.
Mulai dari sejak kapan Perang Suriah terjadi sampai seperti apa kehidupan di Suriah.
1. Konflik mulai tercetus pada tahun 2011
Pada Maret 2011, protes damai meletus di seluruh negeri sebagai bagian dari bentuk pemberontakan Musim Semi Arab.
(BACA:Amerika Cs Gempur Suriah, Rusia Keluarkan Ancaman, Akankah Terjadi Perang Dunia?)
Panitia menyerukan Presiden Suriah Bashar al Assad untuk melakukan reformasi demokratis.
Namun, pemerintah justru menanggapinya dengan kekerasan.
Beberapa pengunjuk rasa bekerja sama dengan pihak militer untuk membentuk Tentara Pembebasan Suriah.
Pada tahun 2012, perjuangan bersenjata ini telah berubah menjadi perang sipil sepenuhnya.
(BACA:Ratusan Anak-anak Tewas di Depan Matanya, Begini Kisah Pilu Dokter yang Bertahan di Suriah)
2. Rusia menjadi pendukung Assad
Rusia telah lama mendukung pemerintahan Assad.
Menurut seorang sarjana, Rusia membantu membangun militer Suriah modern dan Assad adalah salah satu sekutu terkuat Presiden Rusia, Vladimir Putin di Timur Tengah.
Rusia juga mengubah jalannya perang untuk mendukung Assad dengan melakukan intervensi militer pada tahun 2015.
(BACA:Kisah Um Diab, Wanita Perkasa yang Membongkar Puing-puing Bangunan Sisa Penyerangan Suriah)
3. Amerika Serikat terlibat dalam Perang Suriah karena dua alasan
Pertama, Negara Islam mulai mengembangkan pijakan di negara itu pada tahun 2013.
Sehingga pada tahun berikutnya, Amerika Serikat meluncurkan serangan udara terhadap kelompok militan. Amerika juga mengirim pasukan darat ke dalam pertempuran.
(BACA:Pasca Jatuhnya Bom Udara di Suriah, Inilah Relawan Wanita Pertama yang Menjadi Korban Perang)
Sampai saat ini, ada sekitar 2000 pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di sana.
Alasan ke dua adalah Amerika Serikat bertindak untuk menghukum pemerintah Assad yang telah menggunakan senjata kimia seperti sarin dan gas klorin pada warga sipil Suriah.
4. Selain Rusia, Assad juga mendapat dukungan dari Iran
Salah satu sekutu kunci Assad adalah Iran.
(BACA:Seminggu di Perbatasan Turki-Suriah, Melly Goeslaw Sampai Bengek Gara-gara Ini)
Iran membutuhkan Suriah untuk memindahkan senjata dan milisi proksinya di seluruh Timur Tengah.
Jadi, ketika Assad terancam, Iran akan melangkah untuk mendukungnya.
Begitu pula dengan Hizbullah, partai politik dan milisi Libanon yang merupakan sekutu Teheran.
Israel mulai menyerang basis Assad dengan serangan udara.
Itu berarti, sekarang ini ada banyak peperangan yang terjadi di Suriah.
Pemerintah Suuriah masih berperang dengan para pemberontak.
Sedangkan Israel berperang dengan pasukan yang didukung Iran.
Dan Amerika Serikat mencoba membunuh Negara Islam.
(BACA:Rekaman Video Bocah Diduga Korban Perang Suriah Bikin Pilu)
5. Kehidupan di Suriah sangat mengerikan
Keluarga Suriah sering tidak memiliki kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal dan perawatan medis.
Anak-anak tidak bisa pergi ke sekolah.
Karena peperangan terus terjadi di kota-kota dan di jalanan.
(BACA:Sambut Pernikahan Song Song Couple, Fans Seluruh Dunia Lakukan ini untuk Suriah)
Sejak dimulainya perang, lebih dari 465.000 warga Suriah tewas, satu juta lainnya terluka.
Sementara 12 juta (lebih dari separuh penduduk negara) telah dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka.
Lebih dari 5,5 juta telah pindah ke luar negeri dan terdaftar sebagai pengungsi.
Semoga, peperangan ini segera berakhir dan dunia dipenuh dengan kedamaian.(*)